Namun, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yakin bahwa proses tersebut dapat dipercepat.
Ia mengatakan bahwa Ukraina dan Moldova akan bergerak secepat mungkin untuk menerapkan reformasi yang diperlukan.
"Itu berarti orang-orang hampir mencapai apa yang telah kita perjuangkan sejak 2014, dalam pertarungan berdarah yang menghabiskan banyak usaha, saya pikir mayoritas akan senang dan itu berarti perubahan menjadi lebih baik," ujarnya.
Baca Juga: Presiden Ukraina Ngotot Lanjut Perang Melawan Rusia Meski Kalah Menyakitkan
Langkah Ukraina dan Moldova untuk bergabung dengan Uni Eropa berbarengan dengan aplikasi Swedia dan Finlandia untuk masuk NATO.
Hal ini menunjukan bahwa invasi Rusia ke Ukraina menjadi bumerang bagi rezim Putin.
NATO dan Uni Eropa berhasil melakukan ekspansi di negara-negara yang berbatasan langsung dengan Rusia.
(*)