Nextren.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersyukur, setelah jasad anak sulungnya Eril ditemukan polisi Swiss. Ridwan Kamil yang baru saja kembali lagi ke Swiss, membagikan cerita saat melihat jasad anak tercintanya dalam keadaan utuh."Masya ALLAH, walau sudah lewat 14 hari, jasadnya masih utuh, lengkap, tidak kurang satu apapun," kata Ridwan Kamil dalam unggahan reels di akun Instagramnya, Jumat (10/6/2022).Menurut Ridwan Kamil, jasad Eril saat ditemukan dengan posisi wajah menengok ke kanan serta mengeluarkan aroma wangi seperti eucalyptus.Jenazah Eril ditemukan pada hari ke-14 pencarian setelah ia dinyatakan hilang pada Kamis (26/5/2022) yang lalu.
Baca Juga: Ngeri! Cuma Klik Link dari Pesan WA, Rekening Nasabah BRI Terkuras Hingga Rp 1,1 miliarPertanyaannya, mengapa selama 14 hari berada dalam air sungai Aare, jasad Eril masih tetap utuh?Perlu diingat bahwa Eril meninggal saat berenang di sungai Aare, Swiss, saat cuaca di sana sedang mengalami peralihan ke musim semi.Ternyata, air di sungai Aare, Bern, Swiss itu juga masih masuk ke dalam kategori yang dingin.
Apalagi, Ridwan Kamil sendiri pernah menjelaskan bahwa air sungai Aare banyak berasal dari lelehan salju yang tentu saja sangat dingin.
Berbeda dengan asal air sungai di Indonesia yang bersumber dari mata air.Saat itu, suhu air sunga Aare itu masih terbilang dingin, yaitu 16 derajat celsius dengan arus cukup kuat.
Youtuber Indonesia Syarif Zapata yang pernah berkunjung langsung ke sungai Aare pasca kejadian itu, mengatakan bahwa suhu airnya seperti air dari kulkas.
Nah secara sains, hal itulah yang kemungkinan besar membuat jasad Eril masih tetap utuh, meski sudah berada dalam air selama 14 hari.
Ridwan Kamil juga menuliskan hal itu,lewat story Instagram Jumat (10/6/2022), "Penjelasan ilmiah kenapa jasadnya (Eril) utuh. Sungai Aare yang sedingin kulkas dan minm fauna, membuat jasadnya terjaga setengah membeku sehingga tetap utuh, lengkap walau berada di dasar sungai selama 14 hari."Dilansir dari situs sains ScienceFocus, keawetan jenazah yang tenggelam dalam air tergantung pada suhu air. Dalam air dingin, aktifitas bakteri yang menyebabkan tubuh menjadi kembung dengan gas, mungkin sangat lambat.Karena jenazah kembung dengan lambat, maka tubuh jenazah akan lebih lama berada di dasar.Air dingin juga mendorong pembentukan adipocere. Ini adalah zat lilin dan sabun yang terbentuk dari lemak dalam tubuh, yang sebagian melindungi tubuh dari pembusukan. Baca Juga: Viral, iPhone 12 Pro Tenggelam di Kanal Berlumpur, Masih Bisa Selamat!
Dalam beberapa kasus, mayat yang ditemukan dari perairan di bawah 7°C hampir sepenuhnya utuh meski berada di air setelah beberapa minggu, lalu setelah lima tahun sudah menjadi kerangka yang masih dapat dikenali.
Nah berbeda cerita jika terjadi di perairan tropis. Jenazah biasanya akan mengapung ke permukaan setelah tiga atau empat hari, membuatnya terpapar burung laut dan hentakan ombak.