Follow Us

Mengenal Aset Kripto Terra Luna yang Harganya Sedang Turun Drastis

Martinus Aditama - Sabtu, 14 Mei 2022 | 10:15
ilustrasi uang kripto Terra Luna
chiefidea

ilustrasi uang kripto Terra Luna

Keduanya membangun Terra networks melalui perusahaan pengembang blockchain berbasis di Korea Selatan yang bernama Terraform Labs.

Jaringan Terra memungkinkan pengembang blockchain untuk membangun blockchains dan DApps khusus untuk berbagai kasus penggunaan.

Biasanya yang berfokus pada DeFi (decentralized finance), proyek non fungible-token (NFT), dan aplikasi Web 3.0.

Terra network bekerja menggunakan mekanisme algoritme Delegated Proof-of-Stake (DPoS), sebuah konsensus pada aset kripto di mana pengguna dapat menambang atau memvalidasi transaksi aset kripto sesuai dengan jumlah koin yang dimiliki.

Baca Juga: Parah! Harga Uang Kripto Terra Luna Coin Hancur dari Rp 1,7 Juta Kini Rp 19.000

Terra network tak berdiri sendiri, melainkan juga terhubung dengan jaringan blockchain utama lainnya.

Jaringan blockchain tersebut termasuk Ethereum, Binance Smart Chain, dan Harmony, sebagaimana informasi yang didapat dari KompasTekno (via MakeUseOf).

Terra network ini melahirkan dua aset kripto utama, yaitu Terra USD (disebut juga "UST") sebagai stablecoin dan Terra (LUNA) sebagai token.

Dengan begitu, bila ada pertanyaan apa itu Terra Luna, maka jawabannya adalah Terra Luna merupakan token kripto yang didirikan oleh Terraform Labs. (*)

Source : Kompas Tekno

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest