Permintaan Stremousov ini ditanggapi positif oleh Rusia yang berjanji untuk tak meninggalkan wilayah tersebut.
"Rusia di sini untuk tinggal selamanya. Seharusnya tak ada keraguan tentang itu. Tidak akan ada jalan kembali ke masa lalu," ujar Andrei Turchak sekretaris Jenderal partai Rusia Bersatu.
Baca Juga: Di Tengah Perang, Hanya Indonesia yang Mampu Datangkan Vladimir Putin dan Mengajaknya Bicara
Analis politik menyebutkan bahwa permintaan pencaplokan wilayah atau aneksasi tanpa referendum merupakan tipu muslihat yang kerap digunakan Rusia.
Analis mengungkapkan bahwa hal tersbut menunjukan kelemahan posisi Rusia di wilayah tersebut.
"Rusia tidak merasa stabil di wilayan yang diduduki, mereka bahkan tidak mampu melakukan referendum palsu seperti pada tahun 2014. Tak ada dukungan lokal sama sekali," ujar Zolkina.
Sementara itu, Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak bersumpah bahwa Ukraina tak akan melepaskan wilayah Kherson.
"Para penginvasi mungkin meminta untuk bergabung bahkan dengan Mars atau Jupiter. Tentara Ukraina akan membebaskan Kherson tak peduli permainan apa yang mereka mainkan dengan kata-kata," ujar Mykhailo Podolyak.
(*)