Maka secara alami, militer Rusia melihatnya sebagai target yang sah untuk diserang, jika pasokan senjata itu melewati perbatasan Ukraina.
Selain itu, Rusia juga mengancam akan menyerang pasokan senjata Inggris, seperti serangan sistem rudal portabel paling canggih Inggris ke militer Rusia.
Menurut Kevin, tindakan pemerintah Inggris dalam menanggapi peristiwa di Ukraina itu sepertinya diarahkan untuk eskalasi lebih lanjut.
Sementara itu, pada (24/3) Inggris telah memutuskan untuk mengirim 6.000 rudal anti-tank dan senjata high-explosive ke Ukraina.
Baca Juga: Rusia Pakai Rudal Hipersonik: Kecepatan 14 Ribu KM per Jam, Tak Bisa Dideteksi Radar Manapun
Kiriman senjata ini akan memberikan total bantuan mematikan yang dikirimkan ke Ukraina lebih dari 10.000 rudal.
Langkah itu dianggap berlebihan, sehingga bisa menimbulkan perang berskala lebih besar, bahkan bisa memicu perang dunia ketiga.
Namun perlu dicatat, bahwa ini bukan pertama kalinya Rusia mengancam serangan bersenjata atas pasokan senjata.
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, mengingatkan bahwa Rusia akan menyerang jalur pasokan senjata dari negara-negara barat. (*)