:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/14/foto-artikel_20250214_100045_000-20250214100911.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/14/img-20250214-wa0000jpg-20250214064119.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/14/enm-dago-01jpeg-20250214051858.jpeg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/13/tingka1jpg-20250213102125.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/01/31/foto-artikel-63jpg-20250131034700.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2025/02/10/20250130_111535jpg-20250210070411.jpg)
Namun dapat diketahui kalau hal tersebut mengacu pada mesin JavaScript yang digunakan oleh Chrome milik Google.
Dan Google pun dikabarkan masih menutup informasi terkait apa itu CVE-2022-1096.
Ilustrasi Serangan Siber 
Disinyalir bahwa Google baru akan mengungkap detil teknis mengenai CVE-2022-1096, ketika pihaknya sudah berhasil menanganinya, dikutip dari Forbes.
Jadi untuk pencegahan adanya serangan berbahaya, pengguna Google Chrome wajib update.
Dengan begitu, diharapkan kamu akan terhindar dari adanya potensi eksploitasi tingkat tinggi.
Baca Juga: Berkat Update Terbaru, Google Chrome Sukses Jadi Browser Tercepat
(*)