Sejak Agustus 2010, Xiaomi merilis software antarmuka MIUI buatan mereka sendiri, yang saat itu belum terpasang di ponselnya.
Satu tahun kemudian, tepatnya Agustus 2011 barulah Xiaomi memperkenalkan ponsel perdananya, yakni Mi 1 dengan MUI.
Iklan yang umum muncul pada perangkat Xiaomi disalurkan melalui sistem yang diberi nama "MIUI System Ads" (MSA).
Xiaomi juga turut mengintegrasikan iklan dengan berbagai aplikasi add-on, dan terkadang di dalam antarmuka MIUI (Android) yang menjadi sistem operasinya.
Setiap iklan yang ditayangkan di HP Xiaomi, mampu mendongkrak penghasilan yang diraih oleh perusahaan.
Menariknya, penghasilan yang diraih oleh iklan ini tergolong cukup besar.
Baca Juga: MIUI 13 Resmi Meluncur, Berikut Daftar HP Xiaomi yang Bisa Update
Pada kuartal I-2021, Xiaomi berhasil mengantongi pendapatan sebesar 3,9 miliar Yuan atau sekitar Rp 8,7 triliun.
Angka tersebut berhasil menembus rekor terbesar per kuartal, dan naik sebesar 46,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan iklan yang diraup Xiaomi turut meningkatkan pendapatan bisnis layanan internet Xiaomi yang mencapai 6,6 miliar Yuan (sekitar Rp 14,7 triliun) dengan gross profit margin 72,4 persen pada kuartal pertama tahun 2021.
Xiaomi terus mencatatkan pendapatan yang cukup besar di sepanjang tahun 2020.
Di kuartal II-2021, perusahaan China ini kembali memecahkan rekor pendapatan tertinggi sebesar 4,5 miliar Yuan (sekitar Rp 10 triliun).