Tren tantangan atau challange di sosial media yang berpotensi membahayakan diri pribadi seharusnya dihindari.
Guru dan orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi anak terkait pola perilaku bersosial media.
Di lain sisi, platform video seperti TikTok dan Youtube harusnya memaksimalkan filter konten mereka.
Konten yang cukup berbahaya bagi anak dan remaja seharusnya dibatasi agar tak muncul di akun dengan usia di bawah 18 tahun.
PlatformYoutube for Kids dan TikTok for Kids juga sebaiknya dioptimalkan agar anak-anak dan remaja memiliki dunia sosial media yang aman.
Bagaimana pendapat sobat Nextren terkait kasus tren video Challenge yang memakan korban ini? Bagikan pendapat kalian di kolom komentar ya!
Baca Juga: TikTok Bakal Integrasikan Fitur Stories dengan FYP, Begini Konsepnya!
(*)