Nextren.com - Dunia Non Fungible Token (NFT) masih sangat baru di Indonesia dan perlu dikenalkan secara luas agar karya para seniman Indonesia bisa dikenal dan dipasarkan ke seluruh dunia.
Lewat NFT, karya para seniman bisa dipasarkan secara digital ke seluruh dunia danbisa dimiliki secara eksklusif tanpa bisa ditiru.
Setelah hanya bersua di dunia maya, Superlative Secret Society (SSS) mempertemukan para seniman lokal Indonesia pada pre-opening Superlative Gallery.
Pembukan gallery ini akan menjadi ajang berbagi informasi seputar dunia Non Fungible Token (NFT).
Menurut Prasetyo Budiman, CEO & Founder SSS, mereka melakukan sosialisasi NFT bekerjasama dengan Jimbaran Hub, untuk bertemu dan mengajak seniman lokal di Bali agar hadir pada pembukaan Superlative Gallery minggu depan."
"Selain itu kami juga ingin membagikan banyak informasi menarik dalam kegiatan sharing session, seputar karya seni digital pada hari ini" ujar Prasetyo.
Di sesi pertama, keempat founder SSS yang terdiri dari Prasetyo Budiman, Moh. Arif Wijaksana, Adam Adha, dan Faatih Rifqi Muqaffi akan saling berbagi informasi seputar dunia NFT. Mereka membagikan beberapa pencapaian SSS sekaligus cerita dibalik terbentuknya komunitas NFT tersebut.
"SuperlativeSS dibangun April tahun lalu, dan mulai aktif pada Juni 2021. Terus terang, saya tidak menyangka akan sampai pada tahapan ini," sambung Prasetyo.
Pada sesi kedua, SuperlativeSS memperkenalkan sekaligus mengedukasi masyarakat seputar dunia seni digital seperti NFT, sebagai wadah terbuka bagi setiap seniman untuk memperkenalkan hasil karya seni mereka.
Ilustrator & Founder SSS Moh. Arif Wijaksana bercerita bahwa SuperlativeSS berhasil mengubah kehidupannya.
"Sebagai seorang ilustrator, SuperlativeSS memberikan saya kesempatan agar karya yang saya buat lebih dikenal, dihargai, dan diapresiasi oleh banyak orang, bahkan sampai ke penjuru dunia. Terus terang, ini mengubah hidup saya," tutur Arif.
Baca Juga: Samsung Bakal Rilis Smart TV yang Dukung Transaksi NFT di 2022
Oleh karena itu, Arif ingin mengajak setiap seniman dan juga pekerja seni di industri kreatif untuk lebih mengenal NFT, serta memiliki kesempatan yang sama dan mengambil peluang tersebut untuk unjuk gigi memperkenalkan karya seni mereka lebih luas secara tidak terbatas, hingga ke mancanegara.
Terkait pencapaian, salah satu yang menarik adalah keberhasilan SuperlativeSS dalam menjual 11.110 avatar karya seni koleksi pertamanya, yang ludes hanya dalam kurun waktu 2 menit.
Atas tren positif ini, harga per gambar NFT yang dijual SuperlativeSS di sejumlah platform blockchain menembus angka 0,24 ETH atau sekitar hampir USD 1000 per gambarnya.
Namun meskipun tengah menaiki tangga popularitas, SuperlativeSS senantiasa berkomitmen untuk berbagi kepada yang membutuhkan.
SuperlativeSS juga memiliki roadmap CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial kami kepada sesama.
"Hingga saat ini, kami sudah menyalurkan lebih dari 65.000 meals, melalui WFP (World Food Program) di sekitar wilayah Afrika. Sedangkan untuk keseluruhannya, jumlah donasi yang terkumpul mencapai 770 juta rupiah.” tambah Prasetyo.
Superlative Secret Society yang selama ini terjun ke bursa NFT dan lebih dikenal di mancanegara, melalui moment ini memperkenalkan diri secara langsung kepada seniman di Indonesia.
Harapannya ialah agar karya seni Putra & Putri Indonesia, memiliki kesempatan yang sama untuk membuka peluang yang lebih luas, tidak hanya di dalam negeri tetapi sampai ke luar negeri.
Sharing session yang dilakukan pada kegiatan hari ini semoga bermanfaat serta memberikan dampak positif pada kemajuan seniman lokal di Indonesia.