Follow Us

Bahan Baku Baterai Lithium Segera Habis, Ilmuwan Cari Alternatifnya!

None - Jumat, 05 November 2021 | 21:24
Ilustrasi charge baterai
PhoneArena.com

Ilustrasi charge baterai

Nextren.com - Baterai adalah nyawa perangkat digital, namun teknologinya seolah tidak berkembang.

Baterai jenis lithium-ion adalah salah satu komponen penting yang digunakan di berbagai jenis perangkat, seperti, ponsel, laptop, kamera, hingga mobil listrik.

Kabar buruknya, bahan baku untuk pembuatan baterai lithium-ion, yaitu logam lithium, terancam habis dalam 5 hingga 10 tahun mendatang.

Untuk itu, perlu ditemukan alternatifnya.

Baca Juga: Inilah Update Aplikasi PeduliLindungi, Lebih Ringan dan Hemat Baterai

Hal ini disampaikan oleh ilmuwan Stanley Whittingham dalam diskusi panel energi berkelanjutan di World Laureates Forum keempat di Shanghai, China.

Whittingham adalah salah satu dari tiga penemu baterai lithium-ion, yang menerima Penghargaan Nobel tahun 2019 untuk bidang Kimia.

Karena bahan baku lithium terancam punah, Whittingham mendesak agar dunia mulai mencari bahan baku alternatif untuk untuk membuat paket baterai yang dapat diisi ulang. Sejumlah perusahaan sedang mengembangkan teknologi baterai pengganti lithium, misalnya Contemporary Amperex Technology Limited, or CATL yang memperkenalkan baterai sodium-ion pada Juli lalu.

Pabrikan gadget seperti Samsung juga mengembangkan baterai dengan material graphene yang disebut lebih unggul dibanding lithium karena bisa dibuat tipis dan hanya membutuhkan waktu singkat untuk isi ulang.

Steven Chu, pemenang Hadiah Nobel Fisika 1997 dan mantan menteri energi Amerika Serikat, mengatakan bahwa bahan lain seperti graphite dan silikon juga bisa menjadi pengganti lithium di baterai.

Sebagaimana dihimpun dari Yicai Global, Kamis (4/11/2021), selain mencari alternatif, Whittingham mengatakan, proses daur ulang baterai lithium-ion juga harus segera dimulai.

Sebab, karena keterbatasan bahan baku dan permintaan yang masih tinggi, harga baterai lithium-ion mungkin bakal naik di masa depan.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest