:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/12/12/untitled-project-7jpg-20241212105112.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/12/17/img20241214153806jpg-20241217060715.jpg)
:grayscale():blur(7):quality(50)/photo/2024/12/13/foto-artikel_20241213_095444_000-20241213095513.jpg)
Nextren.com - Banyak orang beranggapan jika aplikasi berbahaya hanya akan ditemui di luar Google Play.
Namun tidak demikian faktanya, karena di Google Play sendiri ada banyak aplikasi berbahaya.
Baru-baru ini, Google menghapus 151 aplikasi dari toko aplikasi Google Play Store.
Ratusan aplikasi ini dinilai berbahaya karena dapat mendaftarkan nomor pengguna ke layanan SMS premium secara diam-diam.
Ratusan aplikasi scam tersebut dihapus setelah adanya temuan dari firma keamanan siber Avast.
Baca Juga: Inilah Game Mobile Asal Indonesia Bertema Kesehatan Mental,Wajib Coba!
Menurut Avast, pengguna yang terjebak, secara tidak sadar berlangganan layanan SMS premium yang dapat menyedot pulsa.
Menurut laporan Avast, ratusan aplikasi tersebut pada dasarnya memiliki struktur dasar yang identik.
Hal ini mengindikasikan adanya satu aplikasi induk yang dipakai secara berulang kali untuk dibuat salinan aplikasi.
Salinan aplikasi ini kemudian disamarkan menyerupai aplikasi menarik.
Penelusuran Avast, ratusan aplikasi tersebut merupakan bagian dari kampanye scam UltimaSMS.
Avast juga menjelaskan bahwa deretan aplikasi ini menyamar sebagai aplikasi keyboard, foto dan video editing, pemindai QR Code, filter kamera, hingga game.