Follow Us

Inilah Pendukung Percepatan 5G di Indonesia Menurut Ericsson

Zihan Fajrin - Sabtu, 16 Oktober 2021 | 20:00
Ilustrasi pembangunan 5G

Ilustrasi pembangunan 5G

Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.

Nextren.com - Ericsson kembali membahas update teknologi 5G dan keuntungannya di Indonesia untuk bisnis dan konsumen (7/10).

Seperti yang kalian ketahui, jaringan 5G sudah mulai berkembang di Indonesia dan mungkin dalam waktu dekat provider mulai mengiklankannya.

Ada beberapa hal yang mendukung percepatan 5G yang dibahas oleh Ericsson.

Totalnya ada lima hal, hal yang pertama menujukan spektrum adalah aset penting bagi penyedia layanan komunikasi.

Baca Juga: Samsung Galaxy W22 5G Rilis di Tiongkok, Seri HP Mirip Galaxy Z Fold3 5G

Spektrum frekuensi radio untuk 5G mencakup rentang frekuensi berbeda, masing-masing dengan karakteristik berbeda yaitu high band, mid band dan low band.

Masing-masing dari ketiga komponen itu hadir di pasar dengan cara berbeda secara material, dalam hal kinerja dan cakupan.

Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia mengatakan spektrum high band cocok untuk menambah kapasitas luar ruangan di kawasan perkotaan dengan konsentrasi pengguna tinggi, seperti, stasiun kereta api dan bus, kawasan pusat bisnis, dan di sekitar landmark.

Lalu, hal kedua yang harus kalian ketahui tentang evolusi antena radio, lihat penjelasannya di halaman selanjutnya.

Pada umumnya, jaringan telekomunikasi seluler terdiri atas empat domain utama, yaitu perangkat, radio access network (RAN), core network (CN), dan transport network.

Sementara itu, RAN tradisional terdiri atas tiga komponen utama, yaitu baseband, radio dan antena.

Penggunaan 5G untuk pabrik.

Penggunaan 5G untuk pabrik.

Baca Juga: Inilah Kecepatan Internet Indonesia Dibanding Negara Lain, Ranking Berapa?

Dengan 5G, arsitektur tradisional (3G/4G) dan operasi jaringan seluler mengalami perubahan. Untuk higher band, antena 5G terintegrasi dengan radio, lalu bagian penting dari hardware dan software baseband terintegrasi dengan antena.

Integrasi tersebut memungkinkan penerapan Massive MIMO berkemampuan tinggi dan efisien, beamforming (teknik yang memfokuskan sinyal wireless ke perangkat penerima tertentu), dan beam tracking yang diperlukan untuk menggunakan frekuensi 5G yang relatif tinggi secara efisien.

"Hal ini tidak mungkin dilakukan dengan antena pasif tradisional", ujar Jerry.

Hal yang ketiga ialah pengaruh dari network slicing yang diperlukan untuk konsumen atau pebisnis yang mengharapkan layanan yang disediakan lebih cepat dengan tingkat keamanan tinggi.

Network slicing juga memberikan peluang bisnis sangat besar bagi penyedia layanan komunikasi, membuka berbagai peluang dan kesempatan go-to-market, terutama pada segmen perusahaan.

Ericsson mengungkapkan cara untuk perusahaan telekomunikasi mendapat sliced network, cek ke halaman selanjutnya.

Cara untuk memperoleh sebuah sliced network adalah dengan mentransformasikannya menjadi serangkaian jaringan logis di atas shared infrastructure.

Setiap jaringan logis dirancang untuk melayani tujuan bisnis yang telah ditentukan dan terdiri atas semua sumber daya jaringan yang diperlukan, dikonfigurasi dan terhubung secara menyeluruh (end-to-end).

Berlanjut ke hal keempat terkait tentang keamanan 5G.

Menurut Ericsson, jaringan 5G akan berfungsi sebagai infrastruktur penting untuk memfasilitasi digitalisasi, otomatisasi, dan konektivitas mesin, robot, solusi transportasi, dan sebagainya.

Keamanan menjadi semakin penting pada era 5G karena ancaman keamanan terus berkembang, infrastruktur dan risiko bisnis terus meningkat, kebutuhan regulasi meningkat, skenario penerapan dan terciptanya use case baru, miliaran perangkat baru, serta tantangan yang berkenaan dengan cloud.

Baca Juga: Unboxing ASUS Zenfone 8, Ternyata Harganya Tak Sesuai Ekspektasi

Sedangkan untuk hal terakhir yang diinformasikan Ericsson mengenai keuntungan 5G untuk Pengguna dan Bisnis.

Menurut Jerry, peluncuran 5G di Indonesia membuka peluang baru bagi masyarakat.

Penelitiannya menunjukkan peluang utama pada bidang: Enhanced Video (4K, 8K dan format 360 derajat), Live Sports Streaming, Musik dan Permainan (seluler dan cloud), Augmented dan Virtual Reality (AR/VR), Layanan IoT Konsumen, Hiburan dan Konektivitas dalam mobil, dan Digital Advertising.

Oleh karena itu, 5G menjadi sebuah "ecosystem play" yang memberikan penyedia layanan komunikasi peluang baru untuk meningkatkan pendapatan di luar domain tradisional konektivitas dan mobilitas mereka.

Selain itu, 5G juga akan mengubah bisnis secara masif yang dimana dapat menjalankan proses apa pun dari jarak jauh (terlepas dari seberapa genting proses tersebut), memiliki kontrol real time aktual dari setiap proses bisnis, pengoperasian yang telah sepenuhnya otomatis, menggunakan compute resources, dan yang tak kalah penting, memiliki tingkat keamanan lebih tinggi tanpa mengorbankan kinerja keseluruhan.

"Indonesia memiliki banyak peluang yang dapat dikembangkan dengan 5G. Ericsson siap mendukung penerapan 5G di Indonesia untuk menyambut masa depan bangsa yang lebih terhubung," kata Jerry.

Baca Juga: Wisata Bali Siap Dibuka, XL Axiata Siapkan Jaringan 4G di Semua Desa dan Kenalkan 5G

Meski terlihat menjanjikan, Ericsson tetap saja khawatir.

Pasalnya ketersediaan spektrum yang memadai tetap penting untuk memastikan pemerataan 5G di seluruh negeri.

"Kualitas dan jangkauan layanan 5G sangat berpengaruh dari akses terhadap spektrum," jelas Ronni Nurmal, Head of Network Solutions Ericsson Indonesia.

Oleh karena itu, sangat diperlukan upaya dari semua pemangku kepentingan, termasuk regulator, operator, dan perusahaan. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest