Laporan Wartawan Nextren, Zihan Fajrin.
Nextren.com -Aplikasi Ula, start up dari Indonesia yang ternyata mendapat dana dari orang terkaya di dunia, Jeff Bezos.
Awalnya banyak yang mengira Jeff Bezos akan berinvestasi di aplikasi besar Indonesia seperti Tokopedia atau Bukalapak.
Adapun aplikasi Ula merupakan perusahaan rintisan digital atau start up Indonesia yang hadir di Google Play Store sejak 19 Januari 2020.
Saat ini (6/10), menurut pantauan Nextren, aplikasi Ula mendapat beberapa review jelek di Google Play Store, rating aplikasi ini sendiri 3.7.
Baca Juga: Aplikasi Terampil Resmi Meluncur, Tawarkan Gaya Baru Pelatihan Online
Review jelek ini kebanyakan mengenai soal layanan aplikasi yang sepertinya belum begitu optimal digunakan.
Namun sebelum membahas review aplikasi Ula, lebih baik kita mengenal aplikasi Ula terlebih dahulu.
Ula merupakan aplikasi belanja grosir untuk warung atau pemuda yang ingin memulai usaha.
Dalam deskripsi aplikasi, platform ini memiliki tujuan untukmembantu para pelaku UMKM untuk mencapai cuan sebesar-besarnya. Selain itu ada alasan lain dari kehadiran aplikasi Ula, cek ke halaman selanjutnya.
Ula mengatakan dengan belanja di platformnya, UMKM tidak perlu repot mencari penyuplai produk, tidak perlu tersita oleh cuaca yang akibatnya buang-buang waktu atau tutup toko demi belanja stok toko.
Aplikasi Ula juga menawarkan beberapa hal yang membuat pengguna tertarik.
Yaitu harga terbaik, penyuplai terbaik, pilihan beragam dan pengantaran yang dapat diandalkan.
Baca Juga: Ini Perbedaan Windows 11 dan Windows 10, Bisa Mainkan Aplikasi Android
Dari penawaran tersebut terlihat menarik namun tidak semua pengguna memiliki pendapat yang sama.
Salah satunya Goddy Prahastoro, ia mengatakan order pertamanya menggunakan promo 10 ribu Rupiah di cancel sama pihak ULA.
Alasannya karena alamat kirim tercetak salah, lalu ketika ia order kembali, promo 10 ribu sudah tidak bisa dipakai lagi.
Lalu berlanjut ke Angin Topan yang mengatakan cara pelayanan untuk menjual pulsa terlalu merepotkan.
Harus masukan kode terlebih dahulu, sedangkan ia merasa sibuk melayani pembeli jadi susah untuk isi pulsa. Di akhir reviewnya ia berharap aplikasi Ula bisa membuat simpel dalam pelayanan isi pulsa. Dari semua review yang ada, apa yang dilakukan Ula?
Tentunya mencari investor yang untungnya sudah Ula dapatkan.
Mengutip Tribun-Timur.com,Bezos menanamkan uangnya lewat perusahaan Bezos Expeditions bersama investor besar lainnya seperti Prosus Ventures, Tencent, B-Capital, dan Northstar Pacific dengan total nilai investasi sebesar 87 juta dollar AS.
Dana tersebut akan digunakan untuk memperluas jangkauan layanan Ula, serta mengembangkan portofolio produk baru, dan memperkuat tim untuk melayani industri ritel tradisional (warung) Indonesia.
Selain itu jugaakan digunakan untuk mengembangkan teknologi baru untuk aplikasi Ula, membentuk infrastruktur logistik untuk stok barang, serta melindungi rantai pasok hingga ke konsumen.
Baca Juga: Aplikasi Penghasil Uang Octopus, Kumpulin Sampah Bisa Jadi Cuan
Chief Operating Officer (COO) dan salah satu pendiri Ula,Riky Tenggara mengatakan, rantai pasokan di Indonesia adalah salah satu masalah yang sulit diatasi.
Namun, hal itu penting untuk menjamin produk sampai ke pelanggan di wilayah yang jauh.
"Tim kami akan terus memberikan pemanfaatan teknologi terbaik untuk jutaan warung di Indonesia, terutama yang berada di luar perkotaan," ujar Riky.
Pada awal tahun ini, Ulajuga sudah mendapatkan pendanaan dari investor besar lainnya. Seperti Lightspeed India, Sequoia Capital India, Quona Capital, dan Alter Global.
"Pendanaan ini akan mendukung Ulauntuk terus bertumbuh dan bekerja dengan Sobat Uladi seluruh Indonesia guna mencapai sukses bersama," ucap manajemen Ula. (*)