Hal ini terbukti penting bagi beberapa mitra untuk dapat melanjutkan pekerjaannya.
Misalnya, Asepudin, Ketua Komunitas BCB 86/Sahabat Grab Club yang bergabung dengan Grab tiga tahun lalu, suatu hari mengalami serangan jantung saat mengemudi.
Baca Juga: Inilah Konsep Desain Smartphone PlayStation yang Beredar di Internet!
Untungnya, komunitas BCB 86 segera memberikan bantuan untuk mengirim Asepudin ke RS Siloam Karawaci yang seluruh biaya kesehatannya yang bernilai puluhan juta ditanggung oleh Mandiri InHealth.
Bersama-sama, dukungan dari mitra pengemudi lainnya dan inisiatif perawatan kesehatan Grab memastikan keselamatan Asepudin.
Kisah lain datang dari Dudy Supardy, Sahabat Grab Club Jakarta Selatan 8.
Ia memanfaatkan jaminan kesehatan yang tersedia karena ia melihatnya sebagai cara untuk menambah lapisan keamanan dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari.
Dudy tidak pernah mengira akan terkena Hepatitis B Kronis, dan bahwa dia akan membutuhkan FibroScan yang mahal.
Dia mengkhawatirkan keuangan keluarganya saat dirawat di rumah sakit, tetapi asuransi kesehatan yang diberikan oleh Grab menanggung semua biaya perawatan dan meringankan beban Dudy secara signifikan.
Dalam menawarkan dan menggunakan berbagai manfaat ini, para pekerja mandiri seperti mitra Grab dapat terus memberikan layanan terbaik kepada konsumen, yang kemudian akan terus menggunakan platform tersebut untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.
Fleksibilitas dan Komitmen Tingkatkan Kehidupan Kerja keras dan ketangguhan dari para mitra pengemudi Grab ini menunjukkan bagaimana gig economy yang bersifat dinamis dapat mengubah kehidupan seseorang.
Dengan menjadi pengusaha mikro dan mencapai keamanan finansial, mereka telah berperan penting dalam menjaga perekonomian tetap berjalan selama pandemi, yang sangat disyukuri oleh keluarga dan komunitas mereka.