Nextren.com - Smartphone saat ini memiliki baterai yang besar dan adaptor pengisian daya yang cukup meningkat tenaganya.
Namun, dibalik kecanggihan tersebut masih ada smartphone yang membutuhkan sebuah aplikasi penghemat baterai.
Seperti smartphone terjangkau yang memang kapasitasnya baterai begitu besar namun tidak dengan fast charging.
Berikut 5 rekomendasi aplikasi bagi kriteria smartphone tersebut atau memang kamu membutuhkannya.
Baca Juga: Ini Mungkin Penyebab Netizen Tak Bisa Check Out Produk Shopee 12.12, Bikin Kesal Aja!
Battery Guru
Aplikasi battery guru tidak berfungsi seperti aplikasi booster atau terminator layanan.
Sebaliknya, ini membantu pengguna menjaga kesehatan baterai pengguna menjadi lebih baik.
Battery guru berisi pemberitahuan untuk batas suhu baterai dan batas pengisian daya sehingga baterai dengan cepat.
Battery Guru juga menyediakan beberapa mode hemat baterai yang dapat membantu mengurangi pengurasan baterai sehingga kalian bisa lebih jarang mengisi daya.
Di aplikasi ini terdapat alat kustomisasi Mode Doze yang membuat aplikasi lebih agresif atau lebih mutakhir, namun fitur ini memperlukan root.
Greenify
Baca Juga: Nokia 225 4G Hadir Lagi, HP Rp 600 Ribuan Dengan 4G dan Baterai Bisa Dilepas
Greenify adalah salah satu aplikasi penghemat baterai paling populer.
Aplikasi Greenify mengidentifikasi aplikasi yang membangunkan smartphone lebih sering.
Dengan aplikasi ini juga dapat membantu mencegah pengguna mengisi daya terlalu sering.
Terdapat fitur modern untuk Android Nougat dan yang lebih baru dengan mode Aggressive Doze dan Doze.
Aplikasi ini berguna untuk perangkat root dan non-root. Namun, pengguna akan mendapatkan lebih banyak fungsi dan kekuatan dengan root.
Semua fitur Greenify gratis, tetapi jika kalian ingin mendukung developer ada biayanya.
GSam Battery Monitor
Aplikasi ini bukan untuk sebagai alat penghemat baterai smartphone.
Baca Juga: China Blokir 105 Aplikasi, TripAdvisor Asal Amerika Masuk Dalam Daftar
Melainkan GSam Battery Monitor berguna untuk memberitahu aplikasiyang menguras baterai pengguna.
Pengguna dapat menggunakan informasi itu untuk meningkatkan masa pakai baterai smartphone sendiri.
Ini dapat menampilkan detail tentang wakelock, waktu bangun, dan bahkan data CPU dan sensor.
Jika menggunakan GSam Battery Monitor versi Android dikatakan akan menghadapi beberapa kesulitan.
Masalah ini bisa ditangani dengan perintah ADB untuk memberi GSam akses ke statistik penggunaan aplikasi yang lebih terperinci dan kontrol lainnya.
Ada juga opsi root opsional jika kalian menggunakan smartphone yang di-rooting, tetapi opsi ADB seharusnya berfungsi untuk kebanyakan orang, root atau tidak.
Servicely
Servicely adalah salah satu aplikasi penghemat baterai khusus root yang lebih baik.
Ia bekerja dengan menghentikan layanan yang berjalan di latar belakang, dengan begitu mampu membantu mencegah aplikasi jahat.
Meski memiliki manfaat yang bagus, Servicely bila digunakan akan menunda pemberitahuan smartphone yang mungkin bisa kalian atur.
Aplikasi ini bekerja dengan baik dengan detektor wakelock sebagai pukulan satu-dua yang kuat.
Servicely sangat dapat dikonfigurasi dengan cukup banyak opsi untuk membuatnya berfungsi seperti yang kalian inginkan.
Doze Mode and App Standby
Doze Mode dapat menempatkan seluruh perangkat smartphone dalam mode hibernasi.
Aplikasi hanya dapat disinkronkan sesekali dan dalam kelompok seperti yang ditentukan oleh OS.
Baca Juga: Aplikasi Baru Google, Bisa Bantu Berkomunikasi Hanya Dengan Mata
Oleh karena itu aplikasi ini bisa menghemat banyak sekali masa pakai baterai.
App Standby membatasi penggunaan data oleh aplikasi yang tidak sering digunakan untuk penghematan tambahan.
Aplikasi ini diaktifkan secara default di versi Android dan kalian benar-benar tidak dapat mengontrolnya.
Namun, dengan tidak menggunakan aplikasi dan dengan membiarkan ponsel kalian dingin beberapa saat, mode tersebut mengaktifkan dan mengurangi pengurasan baterai secara keseluruhan.
(*)