Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Perkembangan teknologi komunikasi terus terjadi sedemikian rupa.
Pemanfaatannya saat ini pun bukan hanya untuk media berkomunikasi saja.
Kamu bisa menggunakan teknologi untuk mencari informasi terbaru bahkan sampai jodoh.
Seperti yang kita tahu, saat ini banyak tersebar aplikasi-aplikasi kencan online yang bisa digunakan.
Baca Juga: Inilah Karakter Asli Pengguna Aplikasi Kencan Tinder Berdasarkan Zodiak
Mulai dari Tinder, Badoo, OkCupid, dan lainnya bisa kamu dapatkan secara gratis melalui Google Play Store atau AppStore.
Hasilnya pun tidak selalu mengecewakan, ada sejumlah orang yang bisa menemukan pasangannya melalui aplikasi kencan online tersebut.
Namun kondisi ini tentunya bisa membuat efek yang dapat dinilai negatif pada nilai-nilai budaya adat, terutama di Indonesia.
Sebab, di wilayah Selat Lombok ada salah satu tradisi perkawinan yang cukup unik.
Budaya tersebut disebut dengan Merarik yang merupakan budaya kawin lari dalam tradisi Suku Sasak.
Baca Juga: Kasus Mutilasi yang Berawal Dari Aplikasi Kencan Tinder , Bikin Netizen Heboh di Twitter
Bukan tanpa alasan, budaya ini dilakukan oleh masyarakat Lombok untuk menunjukkan rasa keberanian bertanggung jawab, keteguhan mewujudkan pernikahan, dan penyelesaian perkara melalui musyawarah.
Merarik pun diawali dengan pinangan mempelai laki-laki secara langsung ke pihak wanita yang dilakukan pada malam hari.
Tentu prosesi ini tidak semudah apa yang dibayangkan.
Nah, kamu penasaran dengan prosesi perkawinan Merarik tersebut?
Pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020, Saya Pejalan Bijak bersama dengan Samana akan menyelenggarakan Avontur Daring bertajuk "Akhir Pekan Bersama Lombok" Budaya Merarik Masih Lestari Hingga Kini.
Untuk bisa mengikuti acara daring tersebut, kamu pun harus mendaftarakan diri terlebih dahulu melalui link berikut ini.
(*)