Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Sweta Kartika, Memasukkan Unsur Indonesia di Tiap Karya

- Kamis, 16 Juli 2015 | 10:00
Sweta Kartika
Popcon Asia

Sweta Kartika

Sweta Kartika adalah seorang komikus lulusan S2 FSRD ITB. Ia mulai menggeluti dunia komik sejak SD, terinspirasi dari komik Amerika, Manga, dan komik Eropa seperti komik Marvel, Dragon Ball, Detective Conan, Asterix, Tintin, dan Donald Bebek.Bersama ketiga temannya, Sweta mendirikan sebuah studio ilustrasi dan desain yang memusatkan karya-karyanya pada desain visual tradisi Nusantara, bernama Wanara Studio. Saat ini, Sweta sudah menerbitkan banyak komik seperti “The Dreamcatchers” yang diterbitkan oleh Koloni, “Wanara” yang dulu diterbitkan secara online di Makko.co, "Grey and Jingga" yang ditayangkan setiap minggu secara independen lewat halaman Facebook pribadinya, dan masih banyak lagi.Penggemar Family Guy ini juga menelurkan proyek unik REPOOBLYQ QDJY yang dilafalkan “Republik Keji”. REPOOBLYQ QDJY ini adalah sebuah kabinet pemerintahan virtual, di mana para penghuninya berkepala kotak. Bahkan, republik ini punya bahasa sendiri yaitu Bahasa QDJY, terinspirasi dari ejaan Bahasa Indonesia yang belum disempurnakan.Sweta yang mewarisi darah seni darah ayahnya ini, paling suka dengan komik buatannya: The Dreamcatchers. Pasalnya, komik tersebut merupakan karya original hasil riset alam bawah sadar dan stimuli mimpi. Untuk membuat komik ini, Sweta banyak belajar mengenai dunia mimpi dalam kajian Neurosynapsis serta belajar mitos-mitos mimpi untuk menghasilkan cerita The Dreamcatchers.Pemuda yang lahir di Kebumen 25 tahun lalu ini, selalu berusaha memasukkan unsur-unsur tradisi Indonesia ke dalam setiap karyanya. Harapannya, setiap komik Indonesia itu punya ciri khas. Salah satu proyek komik dengan unsur Nusantara yang kental baru-baru ini adalah Nusantaranger, di mana Sweta juga ikut terlibat.Saat ini, nama Sweta Kartika termasuk dalam jajaran rising star dalam dunia komik Indonesia. Selain itu, dia juga tergabung dalam Fabula Agency, talent management untuk top visual artist lokal.Terkait hak cipta, ini kata Sweta, "Jalur terbaik untuk tampil di kancah IP global adalah dengan mengangkat konten kearifan lokal dan menyasarkannya ke market yang tepat melalui pengemasan yang modern. Dalam pengembangan IP itu, kreator harus selalu berpikir 25 tahun ke depan, bagaimana karyanya bisa tetap sustainable dan berkembang, juga bagaimana agar license-nya layak dikerjasamakan dengan produk lain, sehingga potensinya bisa dipikirkan semenjak proses awal karya itu diciptakan.”#popcon2015 adalah rangkaian artikel Ziliun.com mengenai profil kreator pilihan dalam rangka menyambut Popcon Asia 2015, sebuah festival komik, film, mainan, dan animasi terbesar di Asia yang akan diselenggarakan di Jakarta, 7-9 Agustus 2015.Nextren adalah media partner Popcon Asia 2015.

Source : Ziliun

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x