Tambah Lagi Daftar Aplikasi Diblokir, Xiaomi Browser Hilang di India

Nextren.com - Xiaomi merupakan perusahaan asal Tiongkok yang sedang dilanda masalah di India.

Salah satu aplikasinya dipastikan telah masuk lagi ke dalam daftar aplikasi yang diblokir dari negara Bollywood tersebut.

Melansir dari Reuters, Mi Browser telah didaftarkan oleh Pemerintah India untuk diblokir minggu ini.

Mi Browser merupakan aplikasi pencarian layaknya Chrome yang tersematkan di perangkat Xiaomi.

Baca Juga: Video Bocoran Xiaomi Black Shark 3S Beredar di YouTube, Rilis Besok!

Sebelumnya, Mi Community telah masuk ke dalam daftar pemblokiran.

Dengan begitu, mulai saat ini Xiaomi diharuskan untuk menarik instalan Mi Browser di perangkat-perangkat yang bakal di pasarkan ke India.

Kendati demikian, 91mobiles mengaku bahwa Mi Browser masih bisa digunakan sebagaimana biasanya.

Baca Juga: Paten Hape Xiaomi Dengan Desain Built In Earbuds, Jadi Tebal?

Tapi Mi Browser dikatakan sudah tidak beredar di deretan aplikasi yang tersedia di Google Play Store India.

Laporan baru ini menunjukkan bahwa India memang benar-benar serius untuk mengancam Tiongkok melalui deretan perusahaan yang diblokir.

Seperti yang kita tahu bahwa India telah memblokir 59 aplikasi populer asal negeri tirai bambu sejak awal bulan Juni lalu.

TikTok, ShareIt, dan UC Browser merupakan deretan aplikasi populer yang sudah menjadi korbannya.

Baca Juga: Dugaan Perangkat Xiaomi Mi 10 Pro Plus Tembus Skor 687.000 di AnTuTu

Tak hanya itu, beberapa minggu lalu juga India sudah menambah sekitar 47 aplikasi yang diblokir.

Kala itu Pemerintah India mengaku memblacklist aplikasi-aplikasi yang diduga klon dari ke 59 aplikasi sebelumnya.

Kembali melansir dari 91mobiles, sejauh ini dikatakan sudah ada 247 aplikasi asal Tiongkok yang dilabeli merah oleh Pemerintah India.

Masih belum jelas berapa jumlah aplikasi baru yang didaftarkan oleh Pemerintah India.

Baca Juga: India Blokir Lagi 47 Aplikasi Dari Cina, Termasuk Game PUBG

Namun pihak Xiaomi telah menanggapi sesuatu yang telah merugikan perusahaannya tersebut.

Seorang juru bicara Xiaomi menyatakan bahwa perusahaan memahami keputusan ini.

Ia juga mengaku kalau Xiaomi akan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk ke depannya.

(*)