"Sebelumnya pemikiran di sini itu merupakan postingan organik, dan posting ini tidak perlu mengandung informasi tentang iklan," ujar Sarah Schiff, Product Manager Facebook mengutip Reuters.
Schiff mengatakan setelah menerima umpan balik, perusahaan sekarang menganggap penting untuk mengungkapkan jika sebuah postingan terdapat satu titik iklan.
Baca Juga: 3 Fitur Baru Facebook yang Akan Membuat Hidupmu Jadi Lebih Mudah
Facebook memperkenalkan pendekatan pelabelan yang serupa untuk media berita pemerintah awal bulan ini.
Namun label tersebut bermasalah dengan fitur berbagi dan tidak muncul ketika pengguna memposting tautan mereka sendiri ke outlet tersebut.
Selain itu, Facebook telahmenghadapi tuntutan berbuat lebih banyak untuk memerangi informasi virus palsu sebelum pemilihan presiden 3 November nanti.
Berkaitan dengan permintaan Joe Biden, calon Demokrat yang pekan lalu meminta Zuckerberg untuk membalikkan keputusannya untuk mengecualikan iklan politik dari pengecekan fakta.
Baca Juga: PayPal dan WhatsApp Pay Bakal Jadi Alat Pembayaran di Gojek, Mitra Bisa Transaksi ke Seluruh Dunia
Zuckerberg diketahui telah menggembar-gemborkan alat transparansi dalam hal tanggapan, dengan alasan bahwa pemilih harus dapat memeriksa pernyataan dari calon pemimpin politik tanpa hambatan.
Di USA Today yang dioperasikan pada hari Selasa, bos Facebook itu berjanji untuk menampilkan Pusat Informasi Pemungutan Suara di bagian atas feed berita pengguna AS.
Dia juga mengatakan perusahaan akan bertujuan untuk membantu 4 juta orang mendaftar untuk memilih, dua kali lipat tujuannya di 2016.
(*)