Kode verifikasi bisa dikirimkan melalui SMS atau telepon.
Nah, sebaliknya, jika pengguna menekan "OK", Alfons mengatakan bahwa pengguna seakan menyetujui bahwa akun mereka memang masuk di perangkat lain.
Artinya, pengguna menjadi korban pembajakan jika mereka sendiri tidak mencoba untuk masuk atau mengganti nomor WhatsApp.
Baca Juga: CEO Xiaomi Ketahuan Gunakan iPhone Bukan Produk Brandnya Sendiri
Akun tersebut lantas bisa disalahgunakan untuk beragam kepentingan.
"Kalau WhatsApp sudah dibajak memang bisa disalahgunakan," ujar Alfons.
Menurut Alfons, pembajakan di WhatsApp sendiri bervariasi, bentuknya bisa berupa kegiatan merusak nama baik, mengganggu di grup WhatsApp, menyebarkan fitnah, meminjam uang tanpa sepengetahuan, dan lain sebagainya.
Meski demikian, Alfons memastikan bahwa akun WhatsApp tidak bisa dipakai untuk verifikasi pinjaman online.
Baca Juga: iPhone SE 2020 Muncul di Apple Indonesia, Benarkah Segera Masuk Indonesia?
Sebab, platform semacam itu mengharuskan pengguna untuk menyertakan dokumen lain, seperti KTP, KK, dan lain sebagainya.
Kecuali, dokumen-dokumen itu juga ikut dicuri informasinya.