Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Pengusaha Mesin Laundry di Jakarta Ini Perangi Corona Dengan Bikin Ventilator

None - Senin, 20 April 2020 | 19:27
Pekerja memperagakan alat peraga manusia dan ventilator darurat di Industri UMKM Agusta Dryer, Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2020)
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pekerja memperagakan alat peraga manusia dan ventilator darurat di Industri UMKM Agusta Dryer, Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2020)

Dalam perjalananya, Anton akhirnya bergabung dengan forum berskala internasional yang bergerak di bidang pembuatan alat kesehatan.

Baca Juga: Inilah Harga iPhone SE 2020 di Singapura, HongKong dan Australia, di Indonesia Berapa?

Di forum inilah Anton mendapatkan informasi dan peralatan yang digunakan untuk merakit alat ventilator.

“Jadi saya mendapat blueprint untuk membuat ventilator. Ini blueprint-nya sama dengan apa yang sudah dibuat di Barcelona dan sudah diproduksi massal di sana. Jadi kami pastikan ventilator ini sesuai dengan standar kesehatan,” jelas dia.

Selama pembuatan ventilator tersebut, sudah banyak yang Anton korbankan.

Mulai dari waktu, tenaga, hingga uang tabungan pribadi.

“Saya pakai uang pribadi saya. Sejauh ini sudah habis sebanyak Rp 30 juta. Mungkin kalau alatnya sampai selesai bisa sampai Rp 40 juta,” ungkap dia.

Baca Juga: Oppo A92s Hadir Dengan Dual Kamera Selfie Seharga 4,8 Juta Rupiah

Tidak jarang Anton kesulitan dana dalam proses pembuatan ventilator.

Alhasil, dia harus putar otak untuk cari bahan yang terjangkau.

"Saya cari speedometer harganya ratusan juta. Wah enggak kuat, akhirnya enggak jadi."

"Saya cari mannequin paru-paru harganya Rp 14 juta. Akhirnya saya minta tolong ke teman, dibikinin, dan harganya turun jadi Rp 3.000.000,” ujarnya.

Editor : Nextren





PROMOTED CONTENT

Latest

x