Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com - Sudah hampir satu tahun sejak proyek Libra diumumkan oleh Facebook.
Libra menjadi proyek ambisius yang digulirkan Facebook dalam menghadapi era Blockchain, khususnya Cryprocurrency.
Namun, sepanjang waktu berjalan, justru muncul banyak keraguan atas proyek tersebut.
Baca Juga: Vodafone Susul Perusahaan Lainnya Tinggalkan Layanan Pembayaran Digital Libra Dari Facebook
Bagaimana tidak, proyek Cryptocurrency Libra masih terganjal masalah hukum dan legalitas.
Bahkan, bila tak segera dilegalkan, proyek ini dapat menjadi boomerang bagi para pemrakarsanya.
Proyek Libra tidak akan dikontrol oleh Facebook, melainkan oleh konsorsium Libra Association.
Karena alotnya negosiasi terkait pelegalan proyek Libra, beberapa perusahaan menyatakan mundur dari proyek ini.
eBay, Visa, Stripe, hingga beberapa perusahaan lain contoh yang telah menyatakanmundur dari proyek Libra.
Banyaknya perusahaan yang mundur membuat keraguan pada Libra makin bertambah.
Baca Juga: 5 Negara Eropa ini Minta Uni Eropa Menolak Proyek Libra Facebook
Namun, startup dengan platform belanja online, Shopify tetap optimis dengan Libra.
Sebab, Shopify memutuskan untuk bergabung dalam Libra Association.
Melansir dari Tech Crunch, sebagaiperusahaan yang bekerja di platform marketplace, sudah tentu mereka mengincar teknologi yang menggratiskan biaya transfer.
Seperti halnya Cryptocurrency lain, tidak ada biaya yang dibutuhkan untuk mengirim mata uang crypto ke dompet lain.
Bila Libra terwujud, tentu terobosan tersebut dapat menghenat biaya produksi dan promosi.
Bahkan, menekankan dengan biaya yang gratis, Shopify dapat menjadi emas di negara berkembang.
Sesuai dengan kesepakatan yang berlaku, Shopify akan menyumbang minimal $10 juta untuk terlaksananya Proyek Libra.
(*)