Kembangkan Konten, Spotify Akuisisi Grup Podcast Milik Bill Simmons

Nextren.com -Perusahaan layanan streaming musik berbasis digital asal Amerika Serikat, Spotify kini tengah fokus untuk meraih jumlah pengikut yang lebih besar dengan menambah konten-konten dalam platformnya.

Seperti kita tahu, Spotify tak hanya menyediakan layanan streaming musik, platform terebut juga menyediakan konten podcast dan video.

Belakangan, konten podcast sedang diminati oleh berbagai kalangan masayarakat di seluruh dunia.

Meskipun sebenarnya podcast bukanlah industri baru, tapi akhir-akhir ini konten tersebut sedang menunjukan perkembangan yang sangat pesat.

Dalam platform Spotify sendiri, saat ini podcast menjadi salah satu konten yang sedang digandrungi.

Dilansir dari The Verge, lebih dari 16% total pengguna aktif bulanan mereka merupakan pendegar podcast.

Pencapaian ini tentu membuat platform asal Swedia tersebut mulai serius pada konten podcast mereka.

Kabar terbaru menyebutkan, Spotify telah mengakuisisi grup Podcast milik Bill Simmons, yaitu The Ringer.

Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh Bill Simmons melalui akun pribadi media sosial twitternya.

Bill Simmons merupakan seorang penulis olahraga asal Amerika Serikat yang sempat mengeluarkan beberapa buku seperti Now I Can Die in Peace dan The Book of Basketball.

Ia juga sempat bekerja sebagai wartawan olahraga di salah satu media olahraga besar Amerika Serikat, ESPN.

The Ringer sendiri didirikan oleh Bill Simmons pada tahun 2016 dengan konten podcast bertema olahraga dan pop culture.

Menurut laporan The Wall Street Journal, Di tahun 2018 jumlah pendapatan dari seluruh podcast yang ada dalam The Ringer mencapai angka 15 juta dollar Amerika.

Setelah mengakuisisi The Ringer, tentu akan membuat Spotify memiliki potensi untuk mendapat pemasukan dan jumlah pendengar yang lebih besar dari sekarang.

Sebelum The Ringer, Spotify juga telah mengakuisisi perusahaan podcast lain, yaitu Gimlet Media.

Beberapa terobosan yang dilakukan Spotify belakangan ini menunjukan bahwa mereka ingin terus mengembangkan platformnya.

Tidak bisa dipungkiri, platform streaming tersebut memang jadi yang terlaris dipasaran mengalahkan salah satu pesaingnya, yaitu Apple Music.

(*)