Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Saat ini masyarakat Indonesia mungkin sudah mulai terbiasa dengan kehadiran sistem uang digital, terutama untuk para warga yang tinggal di daerah-daerah perkotaan.
Awal mulanya, cashless memang hanya bisa menggunakan kartu ATM yaitu melakukan pembayaran melalui debit.
Namun, semenjak hadir sebagai sebuah sistem alternatif pembayaran transportasi online, cashless semakin digemari oleh masyarakat.
Dengan pembayaran menggunakan cashless, ada sejumlah asumsi yang mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan bentuk efisiensi karena tidak harus menyimpan banyak uang di dalam dompet.
Baca Juga: Pria Ini Kena Banned 980 Tahun dari Online Shop karena Minta Refund Mendadak
Selain itu, layanan cashless digemari oleh orang-orang karena perusahaan sering kali memberika promo-promo menarik berupa potongan harga, buy 1 get 1, atau dapat membeli produk dengan harga yang sangat murah.
Pada tahun lalu, sejumlah layanan cashless juga turut serta dalam memeriahkan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), sehingga makin banyak orang yang jadi mengenal dan menggunakan sistem pembayaran ini.
Hasil ini dapat dilihat dari presentase data transaksi uang elektronik pada tahun 2019 yang dirilis oleh Bank Indonesia.
Pada data tersebut, hasil jumlah transaksi uang elektronik dilihat dari sisi volume di bulan September adalah 490 juta kali transaksi menggunakan sistem cashless.
Di tahun 2020, muncul berbagai macam layanan uang digital yang bisa kamu pakai untuk melakukan transaksi.
Tetapi, sebelum kamu melakukan transaksi, tentunya kamu harus mengisi terlebih dahulu saldo yang ada pada aplikasi pembayaran non-tunaimu.