Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Ternyata, Presiden Rusia Vladimir Putin Masih Menggunakan Windows XP

Nicolaus Prama - Rabu, 18 Desember 2019 | 14:35
Presiden Rusia, Vladimir Putin masih menggunakan WIndows XP
businessinsider.com

Presiden Rusia, Vladimir Putin masih menggunakan WIndows XP

Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama

Nextren.com – Jika kamu masih menggunakan Windows XP ketika teman-teman sudah menggunakan Windows 10, jangan minder.

Sebab, kamu tidak sendirian di dunia ini yang masih menggunakan Windows XP.

Tak tanggung-tanggung, temanmu adalah Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca Juga: Microsoft Rilis Logo Baru untuk Windows dan 100 Icon Lain, Lebih Modern dan Futuristik

Ternyata, Presiden Rusia masih menggunakan Windows XP pada komputernya.

Informasi ini beredar berkat foto resmi miliki kantor berita Kremlin.

Dari foto tersebut tampak bahwa Putin masih menggunakan Windows XP untuk bekerja.

Padahal sebagai informasi, Microsoft telah hentikan dukungan update keamanan pada Windows XP sejak 2014.

Artinya, komputer Putin tidak pernah menerima update sejak 2014 silam.

Padahal, komputer yang tidak pernah mendapat update dan pembaharuan keamanan secara online lebih rawan terhadap serangan peretas.

Hal tersebut bukanlah teori belaka.

Layanan Kesehatan Nasional milik Inggris misalnya, pernah mendapat serangan malware hanya karena masih menggunakan Windows XP.

Akibatnya, beberapa rumah sakit harus tutup dan beberapa operasi terpaksa dibatalkan.

Baca Juga: Cara Konversi File JPG Menjadi PDF Dengan Aplikasi Photos Windows

Meski tak lagi didukung dan rawan keamanan, nyatanya Windows XP masih menjadi sistem operasi populer ketiga di dunia.

Vladimir Putin memang dikenal sebagai sosok yang sangat tidak percaya terhadap internet dan teknologi.

Bahkan, ia membawa prinsipnya tersebut pada undang-undang di Rusia, menyebut bahwa Rusia harus menyediakan layanan internet mandiri dengan domain yang berdiri sendiri pula.

Bahkan, baru-baru ini Rusia tengah membuat ensiklopedia online agar tidak bersaing dengan Wikipedia.

Begitu pula untuk hape, Rusia meminta agar semua perangkat mobile yang masuk memiliki aplikasi buatan Rusia yang telah diinstal sebelumnya.

(*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x