Follow Us

Anak-anak di Tiongkok Kini Cuma Boleh Main Game 90 Menit Sehari

Wahyu Prihastomo - Sabtu, 09 November 2019 | 19:33
Ilustrasi anak-anak bermain game di ponsel.
Technology News World

Ilustrasi anak-anak bermain game di ponsel.

Laporan Wartawan Nextren, Wahyu Prihastomo

Nextren - Seiring berkembangnya zaman, teknologi digital juga ikut mengalami perkembangan.

Salah satu yang mengalami perkembangan paling pesat adalah teknologi gagdet seperti ponsel.

Fungsi ponsel semakin beragam. Bukan cuma untuk komunikasi, tetapi juga hiburan.

Sayangnya fungsi hiburan seperti game dianggap sering memberi efek negatif untuk pengguna. Terutama pada anak-anak.

Baca Juga: 8 Pelajar Dirawat di Rumah Sakit Jiwa Akibat Kecanduan Game Online

Untuk mengatasi efek negatif itu pemerintah Tiongkok baru-baru ini mengeluarkan kebijakan yang cukup menarik, yaitu membatasi waktu bermain game lewat ponsel.

Dilansir Nextren dari KompasTekno, semua anak yang belum berumur 18 tahun sekarang dilarang bermain game lebih dari 90 menit sehari.

Waktunya pun dibatasi. Hanya boleh bermain di antara pukul 08.00 pagi sampai pukul 22.00 malam.

Untungnya batas waktu 90 menit ini cuma berlaku untuk hari kerja alias weekday saja.

Baca Juga: Begini Kondisi Anak Korban Kecanduan Hape di Bandung, Mirip Pecandu Narkoba

Di saat weekend, anak-anak dan remaja ini diberikan waktu lebih panjang, selama 180 menit.

Tapi bukan cuma waktu bermain yang dibatasi pemerintah mereka. Para gamer ini juga diberi batasan transaksi pembelian item di dalam game.

Anak-anak ini hanya diizinkan nge-cash maksimal Rp 392.000 sampai Rp 800.000 per bulan.

Baca Juga: Pro-Kontra Program Bagi-bagi Anak Ayam Wali Kota Bandung untuk Atasi Kecanduan Gadget

Aturan yang cukup rumit ini akan dikontrol pemerintah dengan menerapkan sistem login ke game online dengan nama asli dan nomor kartu identitas.

Jadi, semua pemain dipastikan tidak bisa berbohong soal umur mereka.

Tujuan pemerintah Tiongkok dalam menerapkan aturan ini adalah untuk mencegah terjadinya rabun jauh dan gangguan belajar yang mulai banyak terjadi di sana.

Dua faktor tersebut dianggap cukup serius karena memengaruhi fisik maupun mental.

Baca Juga: Ini Alasan Ilmiah Kenapa Kita Kecanduan Menjelajah Internet Tanpa Tujuan

Walaupun terlihat sudah sangat rapi, ternyata masih banyak pihak yang meragukan keberhasilan aturan ini.

Maklum, para programer asal Negeri Tirai Bambu memang terkenal ahli menerobos keamanan sistem keamanan digital.

Atau, bisa saja para anak-anak ini dengan cerdik menggunakan nomor identitas orangtua mereka untuk login.

Oh iya, pemain game offline juga akan sangat sulit untuk diawasi.

Jadi sepertinya aturan ini tidak akan berlaku dengan efektif di sana.

Kalau aturan ini diberlakukan di Indonesia, kira-kira akan seperti apa ya, Sobat Nextren? (*)

Baca Juga: Duh, Waktu Santai Remaja Makin Berkurang Akibat Sibuk Main Gadget

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest