Dalam permainan tersebut, para peserta diminta membuat keputusan untuk mengeluarkan uang seberapa banyak demi mendapat informasi peluang menang.
Dalam beberapa kasus, informasi itu sebenarnya berharga, dan dalam kasus lain, ada yang menganggap informasi itu tidak begitu berharga.
Namun studi menunjukkan, peserta mencari informasi berdasarkan manfaat dan antisipasi dari manfaatnya.
Maksudnya, meski sebagian besar pilihan didasarkan pada berapa banyak uang yang bisa dimenangkan oleh mereka jika mengetahu informasi yang ditawarkan, tetapi banyak peserta memilih untuk melihat informasi terlepas dari target uang yang dimenangkan tersebut.
Baca Juga: Twitter Android Mulai Hadirkan Dark Mode Untuk Layar OLED, Lights Out
"Mereka melakukan antisipasi yaitu memilih membayar untuk sebuah informasi untuk memperbesar peluang menangnya bagi mereka, dan antisipasi (informasi) tersebut sebagai hadiah yang lebih menyenangkan atau dianggap lebih berharga," kata Hsu.
Hubungan neuron antara informasi dan uang Ketika pemindaian otak dianalisis, para peneliti menemukan bahwa informasi yang berkontribusi pada pengetahuan peluang menang judi, berhasil mengaktifkan bagian otak yang sama yang bertanggungjawab untuk penilaian, disebut Striatum dan Ventromedical Prefrontal Cortex (VMPFC).
VMPFC merupakan area otak atau tempat sistem hadiah penghasil dopamin distimulasi.
VMPFC juga merupakan tempat dopamin dilepaskan melalui pemikiran dan keinginantahuan tentang makanan, narkoba, dan uang.
Baca Juga: Xiaomi Janji Bawa Flagship ke Indonesia, Redmi K20 Pro atau Mi 9T Pro?
Dengan memanfaatkan teknik pembelajaran mesin yang dikenal sebagai Support Vector Regression, para peneliti menemukan kode saraf yang sesuai dengan respon otak terhadap uang dan kode saraf terhadap rela membayar demi sebuah informasi dalam penelitian di atas adalah sama.
Ini berarti sejauh menyangkut apa yang ada di otak manusia, alhasil sebuah informasi dapat ditransmisikan ke dalam uang.