Bisa dibilang, kecintaan Lee akan Indonesia sudah tertanam sejak masa ini, sebelum menduduki jabatan sebagai perwakilan Samsung.
"Waktu itu saya belajar bahasa Indnesia di UI (Universitas Indonesia) Fakultas Sastra selama 23 hari. Zaman itu Bahasa Indonesia saya lebih bagus dibanding sekarang," kelakarnya.
Sebelum di UI, Lee mengaku telah lebih dulu belajar Bahasa Indonesia dengan sahabat penanya dengan saling berikirim surat.
Baca Juga: Tutup Pabrik di China, Samsung Bagi-bagi Galaxy Note 10+ ke Karyawan
Lee memang hobi menulis.
Bahkan di tengah kesibukannya mengendalikan laju bisnis Samsung di tanah air, Lee beberapa kali terlibat dalam penulisan buku dan menerbitkannya.
"Saya sekarang ketua perkumpulan penulis Korea di Indonesia. Saya bikin buku tiap tahun dengan anggota-anggota perkumpulan," ujar Lee.
Bukunya bisa dari genre apa saja, kadang esai, kadang pula puisi.
Menariknya, inspirasi menulis datang dari mana saja, termasuk hal-hal kecil.
Baca Juga: Penemu Baterai Li-Ion Bakal Dapat Hadiah Nobel di Bidang Kimia
Pernah sekali waktu, ia merasa kesal dengan putra bungsunya karena tidak bergegas dalam mengerjakan beberapa hal.
"Lalu anak saya bilang, 'Bapak makanya sabar, belajar sabar, Pak'," ceritanya sambil tertawa.