Yoggie, yang menjadi mitra Bukalapak sejak 1 tahun lalu, baru 2 bulan menggunakan QR code.
Dia merasa, perputaran uang saat menggunakan QR code lebih cepat.
Pasalnya, uang yang masuk ke dalam aplikasi bisa digunakannya lagi untuk saldo pembelian pulsa listrik, pulsa ponsel, hingga pembayaran lainnya.
Baca Juga: Aplikasi Online Payment DANA Klaim Karya Anak Bangsa, Bisa Pakai QR Code
"Awalnya saya bingung, ini kan uang warung yang perputarannya cepat, bisa enggak saya belanja lagi kalau saldo masuk ke aplikasi."
"Dari situ saya coba-coba ternyata bisa digunakan lagi untuk penjualan pulsa, token listrik, dan paket data, ya udah saya jualin aja lagi di situ" ujar dia.
Adapun saat ini, kata Yoggie, sudah ada 10 orang per hari yang menggunakan pembayaran nontunai di warungnya.
Dia berharap, penetrasi QR code lebih cepat sehingga lebih memudahkannya dalam perputaran uang.
Baca Juga: Cara Memindai QR Code dan Barcode Biasa Menggunakan Google Lens
VP of Online to Offline Bukalapak Rahmat Danu Andika mengungkapkan, terdapat 1.000 mitra Bukalapak yang telah menggunakan QR berstandar nasional ( QRIS) di Kemang, Jakarta Selatan.
"Meski Bank Indonesia baru me-launching QRIS tanggal 17 Agustus lalu, tapi kami sejak 2 bulan yang lalu memang telah mengajak mitra menggunakan QRIS. Saat ini totalnya sudah ada 1.000 di Kemang," kata Rahmat. Adapun 1.000 mitra yang dimaksud adalah mitra warung, tukang cilor, tukang bakso, tukang pempek, kios tambal ban, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lainnya yang selama ini belum pernah terjamah pembayaran digital.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita UKM Pakai QRIS, dari Menolak hingga Rasakan Manfaat"Penulis : Fika Nurul Ulya