Nextren.com - Operator selular Indosat Ooredoo mencatat total pendapatan pada SMT1 2019 mencapai Rp.12,3 triliun, bertumbuh sebesar 11,1% dibanding SMT1 2018.Hal ini menghasilkan pertumbuhan EBITDA sebesar 26,6% menjadi sebesar Rp4,4 triliun pada SMT1 2019, dengan marjin EBITDA mencapai 36,1%.Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo Ahmad Abdulaziz A. A. Al-Neama, mengatakan bahwa Laporan Kinerja Perusahaan ini menunjukkan bahwa mereka mampu mengeksekusi dengan baik strategi mereka dan membuat kemajuan yang baik dalam upaya peningkatan jaringannya. "Pertumbuhan basis pelanggan menunjukkan indikasi yang baik bahwa masyarakat dan pelanggan mendapatkan pengalaman positif dari upaya turn-around kami.""Kami ingin memanfaatkan momentum ini dan terus memberikan pengalaman positif bagi pelanggan. Ke depan, prioritas saya adalah mempercepat peningkatan jaringan 4G, memperkuat penawaran kami dan memperluas jangkauan jaringan kami sehingga lebih banyak orang dapat menikmati dunia digital," ujar Ahmad dalam keterangan tertulisnya kepada Nextren.
Baca Juga: Pendapatan Layanan XL Axiata Naik 15 Persen, Semester I 2019 Raih Laba Bersih Rp 282 MiliarIndosat Ooredoo mencatat belanja modal sebesar Rp5,4 triliun untuk periode SMT1 2019.Angka ini meningkat sebesar 101,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menegaskan adanya penggelaran jaringan 4G yang intensif.Secara keseluruhan, perusahaan membukukan pendapatan selular sebesar Rp10,0 triliun, tumbuh 15,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pendapatan data tumbuh sebesar 22,8% pada SMT1 2019, sebagai hasil dari pertumbuhan trafik data sebesar 68,7%.
Baca Juga: Oppo Reno Sukses Dongkrak Pendapatan Oppo di Wilayah Jawa Tengah
Basis pelanggan tercatat sebanyak 56,7 juta, meningkat sebesar 6,4% dibandingkan TW1 2019, yang diklaim karena peningkatan kualitas layanan jaringan serta penawaran produk yang inovatif. Rencana tiga tahun Perusahaan dalam memperluas jaringan 4G dan meningkatkan pengalaman pelanggan, juga diklaim telah dilaksanakan secara konsisten. Saat ini Perusahaan mengoperasikan total sebanyak hampir 25rb BTS 4G di 475 kota dengan cakupan populasi mencapai 82.9%. Perusahaan juga telah berhasil menerbitkan Obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III tahap kedua pada tanggal 23 Juli 2019.
Baca Juga: Pendapatan Microsoft dari Windows dan Office Kini Kalah Dari Layanan Cloud Obligasi Perusahaan menerima kelebihan permintaan sebanyak 1,7x atau senilai Rp3,38 triliun yang terdiri dari obligasi sebesar Rp2,59 triliun dan sukuk sebesar Rp794 miliar. Layanan Selular, MIDI, dan Telekomunikasi Tetap Indosat Ooredoo masing-masing memberikan kontribusi sebesar 81%, 16%, dan 3% terhadap pendapatan usaha konsolidasian yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019.Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular pada SMT1 2018 adalah sebesar Rp27,9 ribu, atau naik sebesar Rp13,6 ribu dibanding SMT1 2018.Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan naik menjadi 35,5 menit atau naik 10,1% dibandingkan SMT1 2018, sebagai akibat penurunan basis pelanggan dimana penurunan layanan suara terus berlanjut.
Baca Juga: Pendapatan Bisnis Kamera Nikon Turun Hingga 18 Persen dari Tahun Lalu
Kinerja perusahaan SMT 1 2019 ini juga didukung oleh berbagai kegiatan pemasaran, antara lain peluncuran paket New Freedom, sebuah paket layanan data dengan kuota telpon ke seluruh operator. Paket New Freedom ini punya fitur Data RollOver, kuota 24 jam, berlaku di seluruh jaringan Indosat Ooredoo network, tambahan kuota local di area tempat mendaftar, serta kuota telpon ke seluruh operator. Program Freedom Izzy juga diluncurkan khusus untuk memenuhi kebutuhan telpon sekaligus memenuhi kebutuhan akses internet.
Baca Juga: Bisa Kalahkan Avatar? Avengers: Endgame Raih Pendapatan 31 TriliunPaket ini terdiri dari kuota telpon ke seluruh operator dengan tambahan kuota internet sebesar 1GB.Sementara untuk pelanggan korporasi, Indosat Ooredoo Business meluncurkan Managed SD-WAN bagi pelanggan korporasi untuk mengoptimalisasi jaringan, meningkatkan performansi dari aplikasi, serta penghematan biaya. SD-WAN merupakan aplikasi khusus dari teknologi software-defined networking (SDN), yang diterapkan dalam koneksi WAN (wide area network), bertujuan menghubungkan jaringan perusahaan termasuk cabang-cabang dan data center yang memiliki wilayah geografi yang luas.