Kalimat tersebut adalah “image may contain: …..” dan mendeskripsikan foto tersebut.
One nice thing about Facebook being utterly borked right now is it gives you a chance to see what its (very nice!) accessibility feature auto-alting images does.https://t.co/a3w9PcOosR pic.twitter.com/dnTXOih8HpPada tahap inilah teknologi kecerdasan buatan (AI) bekerja.— Dieter Bohn (@backlon) July 3, 2019
Teknologi ini berhasil memindai jutaan foto dan membantu memasukkannya ke dalam kategori tertentu, seperti berjenggot, botak, gemuk, berada di hutan, hingga jumlah orang dalam foto tersebut.
Baca Juga: Facebook Blokir Iklan yang Berisi Ajakan Golput Pada Pilpres di AS
Secara tidak langsung, teknologi ini menyimpulkan apa yang terlihat di foto dengan segera dan memunculkan keyword-keyword tertentu.
FB's broken AI photo recognition tool left one person out. It's either me or Judas pic.twitter.com/L7bB4uC7tZBegitu pula yang terjadi pada Instagram.— Ruben Salvadori (@ruben_salvadori) July 3, 2019
Bahkan, teknologi AI di Instagram mampu mengenali wajah seseorang dalam foto dan membandingan dengan data pada Facebook pengguna.
Ditto on Instagram of course pic.twitter.com/ZOYHMPdgslData analisis AI inilah yang kemudian digunakan oleh pengguna, untuk hanya sekedar melalukan pencarian, membuat market engaged, hingga mencari data pribadi.— Anna Tulchinskaya (@chka) July 3, 2019
Bocoran ini secara tidak langsung juga menunjukkan betapa mudahnya privasi seseorang ditembus melalui teknologi AI tersebut.