Dirjen Aptika Semuel mengharapkan pemerintah daerah memiliki keinginan untuk berubah menjadi lebih baik dan mendorong masyarakatnya untuk lebih maju demi mewujudkan smart city.
"Syarat pertama adalah kemauan kita untuk berubah dan kita harusnya jadi leading dan kita harusnya leadingnya ini kita jadi tut wuri handayani benar-benar mendorong masyarakat juga berubah," ujarnya.
Baca Juga: Warga Bandung, Makassar dan Kupang Bisa Segera Aktif Laporkan Masalah Kotanya Lewat Qlue
Menurut Dirjen Aptika tersebut, hal terpenting dalam membangun smart city adalah mengubah pola pikir.
"Mindset adalah yang pertama bahwa kita ingin merubah cara kita melayani masyarakat, cara kita memerintah.Pembenahan sistem perizinan di daerah.
"Proses-proses yg bertele-tele itu harus dihapuskan," katanya seraya menambahkan agar pemerintah daerah memperbaikan proses bisnis.
Baca Juga: Sprint Akan Luncurkan 5G Bulan Mei di 4 Kota AS, Kecepatannya 10 Kali 4G LTE
DIrjen Semuel juga meminta pemerintah daerah untuk membangun sistem pemerintahan yang terbuka agar berbagai data mudah diakses oleh masyarakat.
Acara Opening Ceremony Gerakan Menuju 100 Smart City 2019 ini dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Brodjonegoro, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Airin Rachmi Diany.
Selain itu, hadir pula jajaran pimpinan Kompas Gramedia, serta dihadiri perwakilan kabupaten dan kota serta provinsi dari seluruh Indonesia.
Acara ini juga diisi dengan diskusi panel yang menghadirkan narasumber dari berbagai vendor teknologi seperti Indosat Ooredoo, Lintasarta, dan SAP. (AS)