Laporan wartawan Nextren, Nicolaus Prama
Nextren.com – Pasca serangan teroris di Selandia Baru 2 bulan lalu, banyak pihak mencari solusi untuk mengurangi persebaran konten-konten berbahaya dan ujaran kebencian.
Kini, Facebook menerapkan perubahan kecil pada kebijakannya pada fitur live streaming.
Satu solusi yang dibuat oleh Facebook adalah melarang pengguna untuk menggunakan Facebook Live dalam jangka waktu tertentu bila melanggar kebijakan baru Facebook.
Baca Juga: Facebook Cabut Larangan Iklan Blockchain, Karena Proyek Crypto?
Kebijakan baru Facebook ini didasarai atas inisiatif pemerintah Selandia Baru yang mengajak beberapa pemimpin dunia dan perusahaan teknologi besar untuk lebih tegas terkait kebijakan live streaming pada media sosial.
Walaupun Pemerintah Amerika Serikat tidak mendukung usaha ini, namun Facebook menyatakan setuju dan sepakat untuk membuat beberapa perubahan.
Dua bulan sejak insiden penembakan oleh teroris di Masjid Christchurch, Facebook memberi perubahan agar peristiwa yang sama tidak terjadi lagi.
Keputusan ini ditulis oleh Facebook pada blog Newsroom mereka.
Disampaikan oleh Vice President Fecebook, Guy Rosen bahwa Facebook akan memberi sanksi pengguna bila melanggar kebijakan tersebut, mulai dengan melarang menggunakan Facebook Live dalam jangka tertentu.
Guy mencontohkan jika pengguna turut membagikan link yang berpotensi mengandung konten teroris, maka pengguna akan diblokir menggunakan beberapa fitur Facebook, bahkan dari Facebook itu sendiri.