Follow Us

Lebih Mudah dan Praktis, Aplikasi Agregator Berita Makin Laris

Wahyu Prihastomo - Rabu, 10 April 2019 | 11:12
Lebih Mudah dan Praktis, Aplikasi Agregator Berita Makin Laris

Sejak 2002, jumlah penerbitan mengalami minus 59%. Bahkan dari total 1.254 pernerbitan di tahun 2013, turun drastis di angka 850 penerbitan di tahun 2017.

Baca Juga : Audisi Pencarian Bakat Hingga ke Pelosok, Kini Bisa Lewat Aplikasi Video Sharing

Berbanding terbalik dengan data yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menunjukkan peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia.

Dalam 15 tahun terkahir (2002-2017), peningkatan terjadi di angka 4,5 juta menjadi 145 juta.

Data dari reuters juga menunjukkan bahwa kebanyakan pengguna internet lebih memilih media sosial sebagai sarana mereka untuk mencari berita.

Selain media sosial, aplikasi pengumpul berita atau news aggregator juga berkembang cukup pesat belakangan ini.

Perkembanga tren media di Indonesia
BaBe

Perkembanga tren media di Indonesia

Data dari Reuters Institute menunjukkan, 36% warganet mengaku membaca berita karena mendapat rekomendasi otomatis dari platform-platform yang mereka kunjungi.

Dengan cara itu, persentase pembaca berita jadi lebih tinggi dibandingkan dengan konten-konten yang direkomendasikan oleh jurnalis atau editor.

Hasilnya banyak warganet yang menelan mentah-mentah berita yang baca tanpa ada usaha untuk menelaah lebih lanjut kebenarannya.

Selain membaca, artikel-artikel di agregator berita juga dengan mudah dapat dibagikan ke pembaca lain. Berakibat menyebarnya berita bohong yang cepat.

Baca Juga : WhatsApp Siapkan Fitur untuk Blok Pesan yang Sering di-Forward ke Grup

Editor : Kama

Baca Lainnya

Latest