Follow Us

Prabowo: Saya Lebih Baik Pakai Teknologi Lama, Agar Kekayaan Indonesia Tidak Keluar

Wahyu Subyanto - Sabtu, 30 Maret 2019 | 22:14
Capres Prabowo Subianto dalam Debat Capres ke-4
kompas.com

Capres Prabowo Subianto dalam Debat Capres ke-4

Laporan wartawan Nextren, Wahyu S.Nextren.com - Malam ini, Sabtu 30 Maret 2019 pukul 20.00 WIB, adalah saat Debat Capres 2019 yang ke-4.

Capres no 01 Joko Widodo dan capres no 02 Prabowo Subianto, akan berdebat dengan tema "Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional" yang dipandu oleh Zulfikar Naghi dan Retno Pinasti sebagai moderator.

Ada hal menarik saat Capres nomer urut 2, Prabowo Subianto, bicara tentang smart city dan e-Government yang terkait dengan pelayanan publik dan kebutuhan masyarakat.

Menurut Prabowo, teknologi informatika vital bagi pemerintahan.

Baca Juga : ZTE Umumkan Smartphone Berteknologi 5G Pertamanya, Axon 10 Pro 5G

"Jadi memang teknologi informatika adalah vital bagi pemerintahan. Pemerintah Prabowo-Sandi akan mengutamakan teknologi informatika terutama untuk mencapai transparansi," kata Prabowo.

Meski demikian, dengan segala macam sistem yang baik tapi kalau tujuannya tidak jelas, maka Prabowo ingin mencapai suatu pemerintahan efektif dan bersih dari korupsi.

"Dan teknologi informatika ini adalah senjata yang sangat efektif untuk mencapai itu," tambahnya.

Baca Juga : Kargo Siap Ubah Industri Logistik Indonesia Lewat Teknologi Digital

Sementara capres nomor urut 01 Joko Widodo menekankan pelayanan berbasis elektronik yang mengutamakan kecepatan agar pemerintah bisa berjalan efektif, cepat melayani, dan cepat merespons perubahan-perubahan yang ada.

Meski pada dasarnya sepakat dengan Jokowi, Prabowo punya pandangan yang berbeda.

"Kita tidak ada perbedaan pandangan dalam garis besar, tapi yang harus kita utamakan adalah tujuan dari pemerintah itu sendiri. Teknologi sistem, hardware atau software bisa. Tapi kalau tujuan pemerintah tidak jelas maka terjadilah kerugian-kerugian besar bagi suatu negara," ujarnya.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest