Pauliady Widjaja mengalami kesulitan saat ingin menyewa apartemen. Dia kebingungan saat mencari tawaran di situs properti karena hasil pencariannya terlalu campur-aduk dengan jenis bangunan lain.Hal yang sama terjadi pada Kristian Bunjamin yang memiliki beberapa investasi apartemen di Jakarta. Mereka berdua merasa bahwa mencari apartemen ternyata lebih susah daripada yang seharusnya.Kesulitan inilah yang kemudian mengilhami Paul dan Kristian untuk mendirikan Rukamen.com, sebuah startup yang menyediakan layanan listing apartemen melalui situs online. “Para pemain besar di industri ini lebih fokus ke semua properti seperti rumah, ruko, dan lain-lain. Kami percaya pencarian apartemen harus dibedakan,” kata Paul melalui pesan singkat kepada Nextren, beberapa waktu lalu.Rukamen mengemban misi mempermudah pencarian apartemen, baik untuk keperluan jual-beli maupun sewa.Paul yang menjabat sebagai co-founder sekaligus Business Development di Rukamen meyakini bisnis jual-beli dan sewa apartemen memiliki prospek cerah di Indonesia.Mengutip Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghada, Paul mengatakan bahwa hunian vertikal ini bakal menjadi lazim untuk tempat tinggal di Indonesia dalam waktu 10 tahun ke depan, terutama di kota-kota besar.Peta dan videoSesuai dengan misinya, situs Rukamen membekali diri dengan sejumlah fitur untuk mempermudah pencarian apartemen oleh pengguna.Rukamen, misalnya, menyediakan fasilitas peta berbasis Google Maps untuk mencari apartemen di daerah tertentu. Fitur ini akan muncul di kolom sebelah kanan ketika pengguna membuka profil sebuah gedung apartemen untuk menunjukkan posisinya dalam peta.
Turut ditampilkan pula posisi apartemen-apartemen lain di sekitar gedung dimaksud. Pengguna bisa memperluas cakupan daerah sekitar ini dengan memakai tool zooming berbentuk lingkaran.Ingin mencari apartemen apa saja yang ada di Jakarta? Cukup arahkan lingkaran zoom hingga mencakup area ibukota. Mau lebih spesifik ke daerah Palmerah, Jakarta Barat? Tinggal perkecil cakupan lingkaran ke daerah itu saja.“Jadi, kalau pengguna tahu daerah apa yang mereka suka tapi belum tahu mau tinggal di apartemen mana, bisa lihat di peta apa saja yang ada,” terang Paul.Rukamen juga mengintegrasikan fitur Google Streetview di situsnya, sehingga pembeli/ penyewa apartemen dapat langsung melihat-lihat keadaan di calon tempat tinggal di calon tempat tinggalnya nanti.
Paul mengatakan pihaknya berencana membuat video tour mandiri untuk menjelajahi interior dan ruangan-ruangan di dalam gedung apartemen, tapi sejauh ini baru satu gedung apartemen yang sempat direkam videonya. Menurut Paul, saat ini Rukamen telah memiliki profil lebih dari 450 apartemen di Indonesia. Dari jumlah itu, sekitar 100 hingga 150 masih dalam tahap perencanaan, sedang dibangun, atau baru menyelesaikan konstruksi. Cari investorSelain peta, pengguna Rukamen juga bisa memasang iklan alias listing apartemen layaknya di situs bursa properti, lengkap dengan data dan foto-foto. Untuk ini dikenakan biaya 50 ribu sekali posting. Ada juga paket seharga 200 ribu untuk pemasangan lima iklan.
Selain dari biaya listing, Paul memiliki rencana monetisasi lain yang belum bisa diungkapkan. Dia mengaku masih bootstrapping alias menjalankan bisnis dari modal sendiri.“Sekarang kami sedang cari investor untuk seed round. Mudah-mudahan sudah dapat indikasi positif pada akhir Desember nanti,” katanya.Nama “Rukamen” sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari “Rumah”, “Kantor”, dan “Apartemen”. Jadi, Paul dan Kristian memang berniat mengembangkan sayap ke jenis properti lain di luar Apartemen.“Tapi untuk saat ini fokus di apartemen dulu,” ujar Paul. “Kami ingin jadi situs listing apartemen nomor satu, baru setelah itu menggodok rencana ekspansi.”