Beberapa akun Facebook pejabat negara Amerika Serikat sedang diincar peretas Iran. Hal ini diketahui dari Facebook melalui sistem notifikasi peringatan otomatisnya.
Dilansir Nextren, Kamis (26/11/2015) dariBGR, tak hanya akun Facebook, peretas ternyata telah pula menyelundup ke email dan akun-akun online lain milik para pejabat negara AS.Tepatnya pejabat negara yang fokus mengurusi hal-hal terkait Iran dan Timur Tengah.Oktober lalu, Facebook memang telah meluncurkan fitur pendeteksi serangan cyber. Pengguna akan diingatkan melalui sebuah notifikasi khusus yang nongol apabila akunnya dicurigai sedang coba dibobol oleh hacker, terutama yang sengaja dikerahkan oleh sebuah aktor negara (government-sponsored)."Kami melakukan ini karena serangan (government-sponsored) semacam itu biasanya lebih canggih dan berbahaya," tulis Facebook dalam penjelasannya. Cara pihak Facebook mendeteksi serangan sengaja dirahasiakan supaya tak diakali peretas. Fitur tersebut awalnya diperuntukkan bagi masyarakat biasa agar waspada terhadap aksi mata-mata lembaga pemerintahan, seperti yang dilakukan oleh dinas intel AS, National Security Agency.Dalam prakteknya, kali ini, fitur tersebut kini justru membantu pemerintah AS dalam mengidentifikasi serangan maya dari pihak luar.
Menurut seorang pejabat negara senior AS, Iran punya tim mata-mata yang kuat dan hati-hati dalam kasus ini. "Mereka bahkan tahu siapa saja staff kami yang bekerja untuk isu-isu Iran. Saat ini nuklir mereka telah rampung," kata dia.
Intelijen AS yakin bahwa Iran akan terus melancarkan usaha untuk mendapat informasi dari pejabat negara AS dengan cara halus. Pun begitu, kata intelijen tersebut, Iran tak bakal melakukan tindakan ekstrim yang membahayakan perjanjian nuklir multilateral, yang ditetapkan pada awal tahun ini.Hal tersebut diiyakan perwakilanCenter for Strategicand International Studies James Lewis."Iran tak akan menghancurkan, tapi mereka akan lebih agresif dalam aksi mata-mata," kata dia.Bagaimanapun, hal ini membuktikan bahwa fitur notifikasi peringatan otomatis dari Facebook bermanfaat. Sebelumnya, fitur yang bersangkutan dianggap sebagai bentuk paranoia berlebihan.