Baca Juga : Waspada, Driver Online Nakal Bisa Potong Saldo OVO Diam-diamNextren.com - Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas 2018 kini sedang gencar diperkenalkan dan diupayakan keberhasilannya, oleh berbagai pihak.Sesuai namanya, Kota Cerdas akan membuat sistem pengelolaan kota secara digital, sehingga mudah dikendalikan, dianalisa, dan dievaluasi.Pada akhirnya pelayanan masyarakat yang efektif dan kepuasan masyarakat yang tinggi, bisa tercapai dalam pelaksanaan kota cerdas tersebut.Indosat Ooredoo menjadi salah satu perusahaan teknologi yang kembali menegaskan komitmennya untuk menyukseskan program Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas 2018.
Baca Juga : Perum Peruri Terapkan Solusi IoT Bersama Telkomsel Untuk Dukung Bisnis Digital Security
Dalam Gerakan 100 Kota Cerdas tahap II 2018 ini, Indosat Ooredoo Business berkontribusi dalam proses penyusunan master plan smart city di 16 kota/kabupaten sebagai technology advisor. Upaya itu dilakukan dengan menghadirkan beragam solusi untuk mengakselerasi B2B (Business to Business) sebagai mesin pertumbuhan yang baru.Intan Abdams Katoppo, Chief Business Officer Indosat Ooredoo, menjelaskan komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan smart city di Indonesia ini sesuai dengan target Indosat Ooredoo Business sebagai trusted digital partner. Sejak awal program Gerakan Menuju 100 Smart city, Indosat Ooredoo memang sudah terlibat langsung.
Baca Juga : Boyolali Siapkan KTP Elektronik Untuk Jutaan Sapi di Daerahnya
Mulai sejak Jakarta Smart city Forum - 2015, Indonesia Smart city Forum – 2016 (Bandung), dan Gerakan 100 Kota Cerdas tahap I tahun 2017 (Makassar) serta tahap II pada tahun 2018 ini.
Bagi Indosat, jika benar-benar bisa membangun 100 smart city seperti program pemerintah sudah sangat bagus.Saat ini, membangun smart city terasa lebih mudah, karena masyarakat sendiri sudah memiliki kebutuhan akan layanan berbasis digital itu.Jadinya pihak pemerintah daerah juga berlomba untuk membuat layanan masyarakat yang lebih cerdas, terintegrasi dan berbasis aplikasi digital.Ekosistem smart city dibangun berupa infrastruktur telekomunikasi dan ICT, platform smart city, dan aplikasi-aplikasi yang berjalan di atasnya secara terintegrasi dan berkesinambungan. “Indosat Ooredoo juga menampilkan beragam solusi ICT sebagai enabler Smart city berbasis TIK di antaranya smart plate & face recognition solution, command center, smart light PJU, e-tax, e-retribusi, smart bike sharing, dan digital library," ujar Intan.
Baca Juga : Tokocrypto Mulai Jual Beli Token Emas Murni, Digix
Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas tahun 2018 merupakan tahap ke II yang pada tahun ini terpilih 50 kota/kabupaten untuk ikut serta dalam program BIMTEK (bimbingan teknis). Kota/kabupaten tersebut berhasil memenuhi penilaian aspek-aspek yang dipandang penting dalam suksesnya implementasi smart city berbasis teknologi informasi. Gerakan ini didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas, dan Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia.Program BIMTEK membimbing kabupaten/kota terpilih untuk menyusun masterplan smart city.
Baca Juga : 4 Barang Unik Xiaomi Resmi Ini Bisa Didapatkan di Xiaomi Store Indonesia
Tujuannya adalah untuk memaksimalkan inovasi, inklusifitas, serta pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat, kesejahteraan maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.Semua upaya itu untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Baca Juga : Ini Dia Peristiwa Terpopuler di Instagram Sepanjang Tahun 2018
Sampai dengan 2018, Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas telah menghasilkan 75 master plan implementasi smart city pada kota/kabupaten.Setelah melalui rangkaian kegiatan BIMTEK yang dilaksanakan secara intensif, Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas tahap II tahun 2018 ini ditutup oleh Presiden RI. Dalam acara penutupan, setiap kota ikut serta memaparkan program quick win dari master plan yang disusun dalam kegiatan bimtek. (*)