Banyak pengamat yang mengeluarkan pendapat kurang mengenakkan untuk BlackBerry. Pengamat tersebut menyatakan bahwa Priv merupakan smartphone "hidup dan mati" BlackBerry.Artinya, jika sukses di pasaran, BlackBerry akan terus berada di industri ponsel. Sebaliknya, jika gagal, perusahaan asal Kanada ini akan lempar handuk.Bagaimana dengan pendapat BlackBerry sendiri perihal pendapat tersebut? Menurut John Chen, CEO BlackBerry, Priv, yang merupakan singkatan dari Privacy, bukanlah perangkat ponsel terakhir dari perusahaan tersebut.Ia membeberkan bahwa sebenarnya BlackBerry masih memiliki beberapa lini seri produk menarik setelah Priv.Sayangnya, Chen tidak mengungkapkan, apakah produk selanjutnya bakal tetap berbasiskan Android atau kembali ke OS buatan BlackBerry, BBOS 10."Saya tidak akan pernah menyerah dari bisnis ponsel," ungkap Chen dalam sebuah wawancara di saluran TV Fox Business, sebagaimana Nextren rangkum dari Softpedia, Senin (9/11/2015). Selain itu, masih menurut Chen, jika Priv berhasil diterima di segmen dengan usia yang lebih muda, ia meyakini bahwa BlackBerry akan bisa kembali membangun bisnis ponsel.Sekadar informasi, saat ini ponsel BlackBerry memang lebih banyak digunakan di segmen yang lebih "serius", yakni kalangan pemerintah dan korporasi. Smartphone BlackBerry sendiri dikatakan lebih sulit untuk diretas dibandingkan smartphone berbasiskan platform lain.Chen tampak sangat percaya diri dengan smartphone berbasis Android pertamanya ini. Buktinya, Chen berharap perangkat tersebut dapat membantu BlackBerry melewati satu persen pangsa pasar smartphone yang dimilikinya dalam beberapa bulan mendatang.