Follow Us

Di Indonesia, BlackBerry Leap Dihargai Rp 3,6 Juta

Yoga Hastyadi Widiartanto - Jumat, 23 Oktober 2015 | 10:47
Managing Director Blackberry Indonesia, Sofran Irchamni
Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com

Managing Director Blackberry Indonesia, Sofran Irchamni

Blackberry Leap yang diperkenalkan pertama kali di ajang Mobile World Congress (MWC) 2015 akhirnya resmi meluncur di Indonesia. Ponsel tersebut dibanderol dengan harga Rp 3,6 juta."BlackBerry Leap ini dibanderol di rentang harga menengah, dengan retail price Rp 3,6 juta. Available untuk pre-order mulai 21-28 Oktober," terang Managing Director Blackberry Indonesia Sofran Irchamni dalam acara peluncuran Blackberry Leap di Jakarta, Rabu (21/10/2015).BlackBerry Leap hadir dengan layar HD berukuran 5 inci dengan kerapatan piksel 294 ppi. Leap dibuat unibody dengan cover belakang bertekstur lembut yang cukup nyaman digenggam.Spesifikasi di dalamnya tidak dapat dikatakan tinggi. BlackBerry menyematkan dapur pacu berupa prosesor Qualcomm Snapdragon S4 dual core 1,5 GHz dengan RAM 2GB.BlackBerry masih bertahan menggunakan sistem operasi BB 10 untuk perangkat ini. Hanya saja ini merupakan versi terbaru, yaitu 10.3.2 dengan sejumlah pembaruan dalam hal keamanan, kamera dan kalender.Selain itu terdapat memori internal berkapasitas 16 GB serta tambahan slot microSD hingga 128 GB. Soal pasokan daya, BlackBerry Leap dibekali baterai berkapasitas 2.800 mAh yang diklaim bisa bertahan seharian penuh.Dua Blackberry MewahSelain BlackBerry Leap, peluncuran tersebut sekaligus meresmikan kehadiran dua ponsel kelas atas mereka, yaitu Blackberry Porshce Design dan Blackberry Passport Silver Edition.Harga paling mahal adalah Porsche Design yang banderolnya sekitar Rp 20 juta. Sedangkan Passport Silver Edition masih lebih terjangkau dengan harga Rp 8,8 juta.Sofran mengatakan Porsche Design tersebut menyasar pengguna kelas atas yang cenderung loyal dan memang masih mengharapkan kehadiran gadget baru di kelasnya."Porsche Design ini harganya sekitar Rp 20 jutaan. Kami masih mengeluarkannya karena memang masih ada demand untuk itu. Ini segmen tetentu saja yang meminta," terang Sofran.

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest