"Misalnya nanti mahkota pengantin YungYung disematkan teknologi Intel agar bisa memotret para tamu undangan. Semua ide mungkin untuk diwujudkan," Rini menjelaskan.
CEO LTM Martin Kunardi mengakui bahwa integrasi Intel Edison ke dalam "The Lady Warrior" cukup menantang. Sebab, penggodokannya dilakukan dalam kurun waktu dua bulan.
"Awalnya saya lihat sketsa-sketsa YungYung. Lalu saya berpikir bagaimana cara membuka-tutup otomatis hiasan punggung busana itu. Tapi dengan Intel Edison, hal tersebut bisa terwujud dalam waktu singkat," Martin menjelaskan.
Diketahui, Intel Edison adalah sebuah modul dengan hardware yang memungkinkan inovasi teknologi secara lebih bebas. Ukuran prosesornya sebesar perangko dengan dilengkapi Wi-Fi, BlueTooth dan sistem operasi untuk pengembangan produk.