Penghuni Silicon Valley Bergaji Miliaran Tunda Punya Anak, Mengapa?

Minggu, 16 September 2018 | 18:05

Silicon Valley

Laporan Wartawan NexTren,David Novan Buana

NexTren.com – Silicon Valley bisa dikatakan sebagai kiblat untuk teknologi dunia.

Sebab, begitu banyaknya perusahaan teknologi kenamaan yang bermarkas besar di daerah tersebut.

Meskipun penghuni daerah paling elit tersebut adalah pegawai perusahaan teknologi dengan gaji luar biasa besar, ternyata kebanyakan dari mereka justru tidak ingin segera punya anak.

Alasannya ternyata tidak seperti yang mungkin kamu kira lho.

Baca Juga : Akibat Review Palsu, TripAdvisor Jebloskan Pria Itali Ke Penjara

Misalnya saja karena karir atau lainnya.

Namun, justru karena begitu tingginya biaya hidup di daerah tersebut.

Visit California

Daerah elit kaum teknologi ternyata membuat penghuninya berpikir dua kali untuk punya keluarga.

Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan.

Sebab, mereka adalah orang yang seharusnya memiliki begitu banyak uang dan pantas disebut miliarder.

Baca Juga : Razer Phone 2, Hape Gaming Mumpuni Bakal Hadir 10 Oktober Mendatang

Kenyataan pahit tersebut terungkap setelah Blind, jejaring sosial online yang dirancang untuk saling berbagi mengenai tempat kerja secara anonimus, mengadakan pooling.

Pooling tersebut diikuti oleh 8284 pekerja di bidang teknologi dari seluruh dunia, dengan fokus terbesar pekerja di daerah Silicon Valley dan Seattle.

Ternyata, sebanyak 58% pekerja yang disurvey menyatakan mereka menunda punya anak karena masalah tingginya biaya hidup.

Pekerja yang menyatakan kesulitan tersebut berasal dari perusahaan besar dan terkenal, seperti Apple, Uber, Google, LinkedIn, Facebook, dan beberapa perusahaan lainnya.

Baca Juga : Review Infinix Hot S3X, Layar Lega Berponi ala iPhone X Cuma Rp 2 Juta

Hal ini tentu saja mengejutkan, sampai juru bicara Blind, Curie Kim, mengatakan pekerja di daerah tersebut memiliki gaji tertinggi di seluruh negara.

Lalu, bila mereka saja kesulitan, maka bagaimana dengan masyarakat yang lain?

Dari semua pekerja yang disurvey, ternyata pekerja Apple memiliki porsi paling besar ketika berbicara soal menunda memiliki keluarga.

Jumlahnya bahkan hingga 69% dari keseluruhan pekerja Apple yang disurvey.

Baca Juga : Media Sosial Path Tutup, Bagaimana Nasib Investasi Rp 304 miliar Bakrie Telecom?

Sedangkan pekerja lain berasal dari Uber dengan persentase 64% dari total pekerjanya dan 63% untuk pekerja Google.

Sisanya, yaitu sebanyak 53% dari pekerja Facebook.

Secara kasarnya, gaji pekerja Apple rata-ratanya adalah $121.083 per tahun atau sekitar 1,79 miliar per tahunnya.

Saking tingginya biaya hidup di daerah elit tersebut, sampai seorang pekerja merasa sangat lega ketika anak keduanya adalah perempuan, sama seperti anak pertamanya.

Baca Juga : Android Pie Masih Jarang, Ini Kelebihan OS Oreo yang Layak Dipertimbangkan

Menurut pengakuannya, fakta tersebut berarti ia tidak perlu membuat kamar terpisah untuk anak keduanya.

Tentu saja karena kedua anak gadisnya bisa berbagi kamar.

Jadi, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya yang luar biasa besar untuk itu.

Jadi, menurut kamu bagaimana?

Baca Juga : Pre Order iPhone XS hanya Disediakan oleh Dua Situs Ini, Jangan Sampai Salah

Tidak seperti yang kita kira ya? (*)

Tag

Editor : Anggerhana Denni Rahmawati

Sumber Chicago Tribune