Harga iPhone Naik Akibat Perang Dagang, Donald Trump Suruh Apple Pulang Kampung

Senin, 10 September 2018 | 13:35
REX/Shutterstock

Mandatory Credit: Photo by Susan Walsh/AP/REX/Shutterstock (9876492r)President Donald Trump speaks during a fundraiser in Sioux Falls, S.D., . Trump is speaking at the Noem-Rhoden Victory Committee, a joint fundraising committee authorized by and composed of Kristi Noem for Governor, Larry Rhoden for Lieutenant Governor, KRISTI PAC and the South Dakota Republican PartyTrump, Sioux Falls, USA - 07 Sep 2018

Laporan Wartawan NexTren, Hesti Puji Lestari

NexTren.com - Tiongkok dan Amerika memang tengah mengalami perang dagang.

Oleh sebab itu, beberapa kasus izin dagang antara kedua negara tersebut berimbas ke berbagai aspek.

Mulai dari ZTE dan Huawei yang sempat dilarang di AS, terutama untuk mereka yang bekerja di bagian data rahasia.

Atau mungkin dampak yang membuat seluruh mata uang merosot nilainya terhadap dollar.

Baca Juga : Henry Cavill si Man of Steel Bintangi Serial Netflix The Witcher

Ternyata, Donald Trump juga merespon terkait perang pasar antara Amerika dan Tiongkok ini.

Dalam cuitan terbarunya, Trump menulis "Harga Apple mungkin akan naik karena biaya bea tinggi yang tinggi terhadap China, tapi tidak ada solusi yang mudah untuk membuat pajak menjadi nol, termasuk juga soal insentif".

Baca Juga : Pensiun dari Alibaba Besok, Jack Ma Abdikan Diri di Dunia Pendidikan?

Bukan hanya itu, presiden AS ini juga menambahkan kalimat "Buat produkmu di Amerika Serikat ketimbang China. Mulai bangun fasilitas baru sekarang. Menarik!.

Jika dilihat dari cuitan Trump di akun Twitter miliknya tersebut, tampaknya presiden ini ingin Apple segera pulang kampung.

Baca Juga : 5 Aplikasi Android Unik dan Kekinian 2018, Bikin Beda Dari Temanmu

Hal ini disebabkan karena Apple banyak memproduksi perangkatnya di negeri Tirai Bambu tersebut, seperti iPhone dan iPad.

Selain itu, perusahaan yang berkantor pusat di Cupertino, California, AS ini juga banyak menjual produknya di pasar Tiongkok.

Jadi bisa dikatakan, Apple mendapat pengaruh paling besar atas perang dagang antar kedua negara tersebut. (*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya