nextren.com -Samsung kembali mempertegas posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi smartphone lipat dengan peluncuran Galaxy Z Fold6.
Selama dua minggu mencoba perangkat ini, ada banyak kesan positif yang ditangkap, terutama bagi pengguna yang mengutamakan produktivitas dan kreativitas.
Namun, apakah Galaxy Z Fold6 benar-benar menjadi pilihan paling ideal di pasaran saat ini? Mari kita telaah lebih dalam.
Desain dan Layar
Samsung Galaxy Z Fold6 hadir dengan dua layar: layar utama berukuran 7,6 inci Foldable Dynamic LTPO AMOLED 2X dan layar cover 6,3 inci Dynamic LTPO AMOLED 2X, keduanya mendukung refresh rate 120Hz dan dilapisi oleh Corning Gorilla Glass Victus 2 untuk perlindungan ekstra.
Desain ini mengedepankan fleksibilitas yang memaksimalkan produktivitas, terutama dengan dukungan multitasking yang lancar.
Layar utama yang besar menawarkan pengalaman visualyang sangat positif, terutama saat digunakan untuk aktivitas produktivitas seperti bekerja dengan dokumen, melakukan video editing, atau multitasking hingga tiga aplikasi sekaligus.
Fitur split screen terasa sangat mulus, memungkinkan pengguna untuk bekerja lebih efisien tanpa harus berpindah-pindah aplikasi.
Meski begitu, lipatan pada layar utama (crease) tetap terlihat, namun tidak terlalu mengganggu saat digunakan.
Secara desain, Galaxy Z Fold6 tampil dengan bodi yang lebih mengotak dan frame rata, memberikan kesan premium dan solid.
Baca Juga: Samsung Hadirkan Kulkas BESPOKE Untuk Jaga Kesegaran Makanan Pakai AI
Meskipun sudut-sudutnya tampak tajam, perangkat tetap nyaman dipegang, terutama saat terlipat.
Pendekatan desain ini menjadikannya lebih kompak dan mudah disimpan, bahkan dalam saku atau tas kecil, dibandingkan dengan pesaing yang lebih memilih layar cover dengan rasio lebih lebar.
Samsung seakan menemukan keseimbangan ideal antara fungsionalitas dan kenyamanan.
Performa & Pengalaman Gaming
Samsung Galaxy Z Fold6 menggunakan Snapdragon 8 Gen 3, chipset flagship terbaru yang juga digunakan di sejumlah smartphone lain.
Namun, performa chipset pada Galaxy Z Fold6 tampaknya sedikit lebih rendah dibandingkan beberapa pesaingnya.
Dalam pengujian, skor AnTuTu yang dicapai hanya sekitar 1,4 - 1,8 juta, sementara rata-rata smartphone lain dengan chipset yang sama bisa mencapai hampir 2 juta atau bahkan lebih.
Meski demikian, hal ini tidak terlalu mempengaruhi pengalaman penggunaan secara keseluruhan.
Perangkat ini tetap terasa sangat andal untuk berbagai skenario pemakaian, mulai dari mengedit foto dan video hingga bermain game.
Saat diuji dengan beberapa game populer, hasilnya cukup memuaskan namun tetap ada beberapa catatan.
Baca Juga: Simak Tips Lari Marathon dengan Samsung Galaxy Watch 7 & Buds3 Pro
Pada game Mobile Legends, dengan pengaturan grafis maksimal (rata kanan), perangkat mampu menghasilkan rata-rata 112 FPS, angka yang cukup baik namun belum mendekati 120 FPS seperti yang diharapkan dari chipset kelas flagship.
Untuk game Genshin Impact, perangkat mencapai 52 FPS dengan pengaturan grafis maksimal, sedangkan pada game War Thunder yang memiliki fitur ray tracing, FPS rata-rata yang dicapai adalah 79 FPS.
Penurunan performa ini mungkin disebabkan oleh resolusi tinggi yang digunakan pada layar besar Galaxy Z Fold6.
Ketika bermain menggunakan layar cover, performa pada beberapa game tidak mengalami perubahan yang signifikan, terutama pada Mobile Legends.
Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah manajemen panas. Dalam uji stress test 3DMark, stabilitas perangkat hanya mencapai 62,4%, menandakan bahwa perangkat ini cenderung cepat panas saat digunakan untuk beban berat.
Namun dalam pemakaian aktual, Galaxy Z Fold6 hanya terasa hangat ketika dipakai bermain game berat dalam 1-3 kali game.
Perangkat ini tampaknya lebih cocok untuk pengguna yang fokus pada produktivitas dan kreativitas daripada untuk gaming berat.
Karakteristik pengguna Galaxy Z Fold6 yang lebih mengutamakan efisiensi dalam bekerja, seperti pengusaha, pebisnis, atau profesional kreatif, menjadikan performa gaming yang sedikit di bawah ekspektasi ini bukan menjadi masalah besar.
Bahkan jika mereka bermain game, kemungkinan besar game yang dimainkan adalah game ringan dan kasual.
Di sisi software, Galaxy Z Fold6 berjalan dengan One UI 6.1 berbasis Android 14, yang dilengkapi dengan berbagai fitur berbasis AI, seperti interpreter otomatis, catatan transkrip, generative image, dan browsing assists.
Baca Juga: Inilah Teknologi TV Samsung Neo QLED 8K Yang Jadi Favorit Rossa
Fitur-fitur ini memberikan nilai tambah, terutama bagi pengguna yang memanfaatkan ponsel ini untuk kebutuhan produktivitas dan kreativitas.
Kamera
Galaxy Z Fold6 dilengkapi dengan tiga kamera belakang: 50 MP wide dengan OIS, 12 MP ultrawide, dan 10 MP telephoto dengan kemampuan zoom optik 3x.
Hasil foto dari kamera utama sangat tajam dan detail, bahkan dalam kondisi cahaya minim.
Walaupun hasil ultrawidenya menurut kami belum setara dengan hasil kamera utama yang lebih vivid, namun sudut yang diambil cukup luas dengan distorsi yang minimal.
Baca Juga: Survei Ungkap HP Lipat Samsung Masih Jadi Favorit Generasi Milenial
Sedangkan untuk kamera telenya, bisa dipakai antara 3x hingga 60x zoom, walaupun menurut kami efektif penggunaannyaada di 10x zoom saja.
Untuk vlogging atau sekadar menangkap momen sehari-hari, kamera ini memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan.
Pengguna bisa menggunakan kamera utama sebagai "kamera depan" untuk vlogging ataupun foto selfie sampai wefie bersama rekan rekan kerja.
Kamera depan pada layar cover beresolusi 10 MP dan kamera under-display di layar utama dengan resolusi 4 MP bekerja dengan baik untuk keperluan video call atau selfie kasual.
Meskipun kamera under-display belum mampu memberikan hasil setara dengan kamera utama, namun keberadaannya cukup mendukung tampilan layar yang lebih bersih dan immersive.
Baterai
Dengan kapasitas baterai 4400 mAh dan dukungan pengisian daya cepat 25W wired serta 15W wireless, Galaxy Z Fold6 menawarkan daya tahan yang cukup untuk penggunaan sehari penuh.
Baca Juga: Samsung Hadirkan Teknologi AI di Mesin Cuci BESPOKE AI Washer & Dryer
Dalam pengujian, perangkat ini mampu mencapai Screen On Time (SOT)antara 4 - 5 jam untuk penggunaan normal.
Namun, kecepatan pengisian daya masih tergolong standar, terutama jika dibandingkan dengan pesaing yang sudah mendukung pengisian daya lebih cepat.
Dalam waktu 30 menit, fast charging Galaxy Z Fold6 bisa mengisi abterai dari 1% hingga 53%, atau sekitar 52%.
Sedangkan untuk sampai penuh perlu waktu hingga 60 menit lagi, atau total 90 menit untuk sampai 100% dari hanmpir kosong.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Samsung Galaxy Z Fold6 adalah pilihan ideal bagi pengguna yang menginginkan perangkat lipat dengan kombinasi sempurna antara desain, fungsionalitas, dan performa.
Layar besar yang mendukung multitasking, kualitas kamera flagship, serta desain yang elegan membuatnya menonjol di pasar smartphone lipat.
Meski masih ada beberapa kekurangan, seperti bekas lipatan di layar dan manajemen panas, Galaxy Z Fold6 tetap menjadi perangkat yang sangat layak untuk dipertimbangkan, terutama bagi mereka yang mengutamakan produktivitas dan kreativitas.
Dengan harga mulai dari Rp 26,499,000 untuk varian 256GB, Galaxy Z Fold6 jelas ditargetkan untuk segmen premium.
Baca Juga: Samsung Hadirkan Galaxy S24 FE ke Pasar Indonesia, dengan Fitur AI
Namun, bagi mereka yang mencari perangkat serbaguna dan inovatif, Galaxy Z Fold6 layak dipertimbangkan sebagai smartphone lipat terbaik saat ini.
Kelebihan:
- Layar besar dengan multitasking intuitif
- Kualitas kamera flagship yang fleksibel
- Desain lipat yang ringkas dan nyaman dipegang
- Performa andal untuk multitasking dan gaming
- Lipatan di layar masih terlihat
- Pengisian daya relatif lambat
- Manajemen panas bisa lebih baik