Inilah Tantangan & Peluang FinTech Indonesia di 2024 menurut Xendit

Rabu, 27 Maret 2024 | 19:40

Xendit membagikan Tantangan dan Peluang industri FinTech di tahun 2024

nextren.com- Seiring dengan prediksi Bank Dunia tentang pertumbuhan ekonomi positif hingga 5% di Indonesia tahun ini, sektor fintech terus menjadi pendorong utama.

Hal ini didukung oleh kemajuan infrastruktur teknologi di tanah air.

Menurut Xendit, perusahaan payment gateway terkemuka di Indonesia, perkembangan ini membuka tantangan dan peluang baru bagi industri fintech di Tanah Air.

Indonesia telah menempatkan diri sebagai pemain terkemuka dalam industri fintech di Asia Tenggara, menyumbang 20% dari total perusahaan fintech di kawasan tersebut.

Sebagian besar perusahaan fintech asal Indonesia bahkan telah meraih status unicorn dengan valuasi lebih dari $1 juta.

Investor juga semakin tertarik pada startup fintech, dengan total investasi mencapai $583.000.000 pada tahun lalu.

Menurut Andreas Maryoto, Anggota Komite Indonesia Fintech Society, "Fintech memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan layanan finansial yang handal dan mudah diakses. Melalui pendekatan inklusifnya, fintech memungkinkan semua pihak untuk berpartisipasi dalam ekosistem ekonomi, membuka peluang baru bagi pertumbuhan yang berkelanjutan."

Namun, untuk tetap bersaing, industri fintech Indonesia harus terus berinovasi.

Andreas menekankan pentingnya implementasi kecerdasan buatan (AI) untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi negara.

Sementara itu, Xendit sebagai salah satu pemain utama dalam ekosistem pembayaran digital Indonesia, terus berupaya membantu perekonomian Indonesia mencapai potensi optimalnya.

Xendit bekerjasama dengan regulator dan pihak terkait untuk memudahkan proses pembayaran digital bagi masyarakat.

Baca Juga: Di Bulan FinTech 2023, Xendit Ajak Wujudkan Kesetaraan Gender

Mikiko Steven, yang baru saja ditunjuk sebagai Managing Director of Xendit Indonesia, menyatakan optimisme terhadap potensi pasar di Indonesia.

"Saya sangat optimis melihat potensi pasar di Indonesia untuk Xendit kedepannya, yang secara positif terus mendukung pertumbuhan industri digital khususnya fintech."

Xendit juga telah memperluas layanan payment gateway hingga ke Thailand awal tahun ini.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi ekspansi Xendit di Asia Tenggara, yang mencakup Indonesia, Filipina, dan Malaysia.

Dengan semakin meningkatnya transaksi digital, terutama melalui rekening virtual dan kartu kredit, serta tren penggunaan kode QR yang terus berkembang, industri fintech Indonesia memiliki potensi besar untuk terus tumbuh di tahun 2024.

Namun, tantangan seperti persaingan global dan perubahan regulasi tetap perlu diatasi agar industri ini dapat terus berkembang secara berkelanjutan.

Baca Juga: Xendit & Kemenparekraf Rilis Venture Data Capital 2023 Untuk Hadapi Winter Tech

(*)

Editor : Bagus Hernawan

Baca Lainnya