Nextren.com -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong kota dan kabupaten untuk membuat rencana pembangunan dan inovasi berbasis smart city. Dorongan tersebut diwujudkan melalui Gerakan Menuju Smart City.
Pemerintah kota dan kabupaten, dalam gerakan tersebut, dibimbing untuk membuat inovasi berbasis teknologi yang dapat meningkatkan taraf hidup warganya dan menyelesaikan persoalan di beberapa aspek kehidupan.
Gerakan Menuju Smart City telah bergulir sejak 2017. Sebagai hasil, setiap kota dan kabupaten membuat rencana aksi pembangunan berbasis smart city yang komprehensif.
Tahun ini, Gerakan Menuju Smart City melibatkan 50 kota dan kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia. Masing-masing kota dan kabupaten telah melahirkan inovasi. Seperti apa inovasi tersebut? Simak penjelasan ini.
1. Program peningkatan pariwisata
Inovasi ini dilakukan oleh beberapa kota dan kabupaten. Dua diantaranya adalah Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Bandung Barat.
Kabupaten Jayapura memiliki potensi wisata yang menarik, seperti Danau Sentani, Air Terjun Cyclops setinggi 15 meter yang viral di media sosial,dan Kampung Tablasupa yang menjadi tempat pengamatan burung cendrawasih.
Sayangnya, potensi tersebut belum mendapatkan promosi yang baik. Karena itulah, Pemerintah Kabupaten Jayapura berkomitmen menggiatkan sektor wisata melalui aplikasi Tourism Information Center (TIC).
Baca Juga: Gerakan Menuju Smart City 2023 Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045
Lewat aplikasi tersebut, wisatawan bisa menemukan seluruh informasi yang dibutuhkan, mulai dari transportasi, akomodasi, hingga kontak yang bisa dihubungi jika wisatawan membutuhkan pemandu perjalanan ke tempat-tempat tersebut.
Bagi wisatawan yang belum dapat mengakses aplikasi, Pemkab Jayapura juga akan menempatkan gerai TIC di area publik. Contohnya di pusat perbelanjaan, hotel, kafe, rumah sakit, pusat olahraga, dan perkantoran milik pemerintah.
Upaya meningkatkan potensi pariwisata juga dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Salah satunya, melalui inovasi aplikasi KBB Berkah.
Aplikasi tersebut memuat berbagai informasi mengenai pariwisata dan kuliner yang tersedia di wilayah Bandung Barat. Tak hanya itu, tersedia fitur khusus yang menampilkan produk-produk yang dipasarkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, sehingga berpotensi dibeli oleh wisatawan.
Aplikasi KBB Berkah juga dijadikan sebagai sarana informasi terbuka untuk masyarakat yang dapat mempermudah keperluan administrasi, seperti Lapor Bupati, Lapor Pajak, Mal Pelayanan Publik, Perizinan Berusaha melalui Online Single Submission (OSS), dan PUPR.
Baca Juga: Gerakan Menuju Smart City Bantu Kota/Kabupaten Manfaatkan Teknologi Digital
Sementara itu, disektor pemerintahan, kantor Bupati Bandung Barat menerapkan sistem satu pintu yang dilakukan lewat Command Centre. Bupati dapat memantau data lalu lintas, angka kemiskinan, hingga pertumbuhan transaksi UMKM secara real-time.
Dengan adanya Command Centre, kepala daerah bisa langsung mengidentifikasi masalah di lapangan, lalu mengambil keputusan dengan cepat dan akurat.
2. Memaksimalkan potensi pertanian
Indonesia adalah negara agraris sehingga pengembangan Gerakan Menuju Smart City juga menyentuh sektor pertanian. Melalui bimbingan dan pendampingan penyusunan rencana induk pembangunan yang aktif dilakukan oleh Kemenkominfo, kini beberapa daerah di Indonesia sudah mengembangkan pertanian berbasis teknologi. Salah satunya, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga: Inovatif, 7 Kabupaten dan Kota Ini Berhasil Sabet Penghargaan Gerakan Menuju Smart City 2022
Bupati Sumba Timur Khristofel Praing mengatakan, daerah yang dia pimpin kini tengah mengembangkan pola pertanian berbasis teknologi yang melibatkan anak-anak millenial.
“Selain peternakan, pertanian menjadi (sektor) andalan perekonomian Sumba Timur. Oleh karena itu, kami sedang mengembangkan pola pertanian dengan penggunaan aplikasi yang mampu mendeteksi iklim dan cuaca, curah hujan, serta panas matahari,” ungkap Khristofel.
Adapun aplikasi yang dimaksud adalah Sikepangmas, yaitu akronim dari Sistem Informasi Aksi Ketahanan Pangan Masyarakat. Aplikasi ini menggunakan teknologi prakiraan iklim serta menggabungkan data satelit dan lapangan untuk membuat kalender tanam serta memprediksi bahaya banjir, kekeringan, dan longsor.
Khristofel menjelaskan, pihaknya juga tengah mengembangkan agrowisata dengan sistem irigasi tetes di Kecamatan Lewa. Adapun lahan pembibitan yang dimanfaatkan merupakan lahan tidur milik Pemerintah Daerah (Pemda) yang dahulunya adalah Balai Bibit Unggul (BBU).
“Pemda kemudian memberikan pendampingan, (pemberian) bibit, sekaligus bantuan modal kepada para petani. Permodalan ini bekerja sama dengan bank, (yaitu) berupa kredit merdeka tanpa agunan dan bunga,” imbuh Khristofel.
Baca Juga: Gerakan
Dua inovasi tersebuthanyalah gambaran kecil dari beragam inovasi yang lahir dari Gerakan Menuju Smart City 2023. Gambaran lebih besar bisa Anda akses di acara Forum Smart City Nasional, Pameran, dan awarding Gerakan Menuju Smart City 2023. Acara ini akan diadakan Kamis (7/12/2023) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan.
Di acara ini, sejumlah kabupaten dan kota akan memaparkan inovasi danquick winsyang telah dikembangkan di masing-masing daerah. Anda juga dapat melihat berbagai inovasi di kota dan kabupaten di Indonesia yang lahir dari Gerakan Menuju Smart City 2023 melalui pameran virtual dihttps://indonesiasmartcity.id.