Dyson dan Sejumlah Influencer Ungkap Paparan Polusi di Jakarta

Jumat, 14 April 2023 | 17:00
Dyson

Sejumlah influencer dan Dyson menguji paparan polusi udara di berbagai lokasi di Jakarta

nextren.com - Dyson Indonesia bersama beberapa influencer lingkunganmengungkap tingkat paparan polusi di Jakarta menggunakan Dyson Air Quality Backpack.

Kampanya ini dilakukan Dyson bersamaArio Pratomo (@sheggario), Vania F. Herlambang (@vaniafherlambang), Bev Tan (@odetoless), dan F.X. Mario Hadiwono (@fxmario).

Sekelompok influencer ini menangkap kilasan data tentang paparan polusi udara yang mereka alami.

Apa itu Air Quality Backpack Dyson

Dalam pengujian ini, sejumlah influencer menggunakan Air Quality Backpack dari Dyson.

Tas ini merupakan hasil pengembangan dari teknologi air purifier Dyson yang dilengkapi dengan alat sensor udara portabel yang mengumpulkan data polusi udara secara real time.

Dengan sensor bawaan, baterai, dan GPS, backpack tersebut dapat mendeteksi PM2.5, PM10, senyawa organik mudah menguap (VOC), nitrogen dioksida (NO2), dan karbon dioksida (CO2).

Air Quality Backpack awalnya dikembangkan oleh para insinyur Dyson untuk keperluan penelitian Breathe London bersama King's College London dan the Greater London Authority.

Para insinyur telah merancang alat portabel yang lebih kecil dari generasi sebelumnya, tetapi tetap dilengkapi dengan teknologi sensor yang sudah ada dan digunakan dalam air purifier Dyson, sehingga dapat mengukur paparan PM2.5, PM10, VOC, dan NO2 dengan akurat.

Proyek-proyek sebelumnya yang melibatkan Air Quality Backpack Dyson mencakup studi global untuk menyelidiki kadar polusi pribadi selama lockdown COVID-19, serta pemantauan paparan selama musim kabut asap di Delhi, India.

“Saya sangat bersemangat ketika mendapatkan kesempatan untuk memahami lebih jauh tentang kualitas udara di lingkungan saya, terutama dengan gaya hidup saya yang sering berada di luar ruangan,” kata Bima Aryo.

Baca Juga: Dyson Kenalkan Hairdryer dan Curling Iron Khusus Imlek dan Valentine

“Meskipun sering ada peringatan tentang kualitas udara yang buruk di Jakarta dalam berbagai laporan, banyak warga masih tidak sepenuhnya memahami dampak polutan yang mereka hadapi."

"Dengan Air Quality Backpack Dyson, saya berharap bisa memberikan perspektif baru tentang kualitas hidup sehari-hari, bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk orang lain.”

Hasil Temuan Polusi Udara di Jakarta

Menurut hasil yang diperoleh Aryo Bimo, kadar PM2.5meningkat hingga100 µg/m3 saat bersepeda pada malam hari di jalan raya akibat pembakaran mesin kendaraan.

Bima mengalami paparan PM2.5 yang lebih tinggi ketika bersepeda di Jakarta Selatan, dengan kadar yang tergolong 'sangat buruk' pada indeks kualitas udara Dyson (AQI).

Sumber polusi yang umum di jalanan perkotaan Jakarta adalah kendaraan diesel seperti bus dan minibus.

Fenomena 'Street Canyon Effect' dapat terjadi, di mana emisi dari tepi jalan terperangkap di antara bangunan, menyebabkan penumpukan emisi terutama pada jam-jam sibuk.

Dyson
bagus

Pemantauan kualitas udara bisa diketahui secara realtime dari aplikasi Dyson

Ketika Bima mengumpulkan data di dalam rumah, terdeteksi kenaikan kadar VOC, terutama saat memasak, bahkan mencapai lebih dari 12.000µg/m3, melebihi batas kadar wajar dan masuk dalam kategori 'sangat buruk' menurut indeks kualitas udara Dyson.

Selain itu, terjadi lonjakan kadar CO2 yang serupa ketika Bima mengendarai mobil, di mana polusi udara dalam ruang mobil tetap tinggi secara konstan pada tingkat lebih dari 2.000 µg/m3 dan baru menurun ketika Bima keluar dari mobil.

Bima menyimpulkan, “Ini merupakan pengalaman yang mencengangkan, dan saya senang sekali melihat temuan-temuan dan rekomendasi-rekomendasi itu.

Baca Juga: Review Dyson Supersonic, Hairdryer Canggih Untuk Kado Akhir Tahun

Ini menunjukkan bahwa walaupun kita tidak bisa secara langsung mengendalikan polusi udara di luar, ada sejumlah tindakan sederhana yang bisa kita lakukan untuk membantu mengurangi paparan di dalam maupun di luar ruangan.

Saya sekarang lebih berhati-hati dengan apa yang saya lakukan di ruang publik maupun dalam ruangan agar keterpaparan saya terhadap polutan udara secara umum berkurang.”

Beberapa influencer lain yang menggunakan backpack Dyson untuk mengumpulkan data juga menemukan temuan serupa dengan temuan Bima Aryo.

Sebagai contoh, Ario Pratomo (@sheggario) menggunakan backpack tersebut saat bepergian dengan MRT, dan temuannya menunjukkan peningkatan partikel NO2 di depan stasiun MRT Bundaran HI, yang terletak di daerah dengan lalu lintas yang padat.

Selanjutnya, Vania F. Herlambang (@vaniafherlambang) mengunjungi kawasan Blok M pada malam hari dan mencatat adanya peningkatan PM2.5 dan VOC saat melewati pedagang yang sedang membakar makanan.

Selain itu, lonjakan PM2.5 terdeteksi ketika F.X. Mario Hadiwono (@fxmario) mengunjungi pasar tradisional di Jakarta Utara yang banyak dihuni oleh pedagang yang merokok.

Temuan tersebut juga didukung oleh temuan Bev Tan (@odetoless) yang mencatat kondisi udara yang baik ketika ia mengunjungi kawasan hijau di Pantai Indah Kapuk.

Baca Juga: Dyson Demo Store Resmi Buka di PIM 3, Bisa Coba Produk Langsung

(*)

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya