Uni Eropa Siapkan Aturan Khusus untuk Penggunaan Teknologi AI

Minggu, 05 Februari 2023 | 20:00
SA Technologies

Ilustrasi penggunaan teknologi AI modern.

Nextren.com -Sejak akhir tahun 2022, perkembangan teknologi AI semakin pesat dan menjadi sorotan berbagai pihak.

Kemunculan teknologi AI seperti ChatGPT membuat beberapa kalangan mengkhawatirkan dampak buruk dari disrupsi teknologi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Industri Uni Eropa mengatakan bahwa pihaknya telah berencana untuk membuat aturan baru penggunaan teknologi AI.

Dilansir dari Reuters, Thierry Breton mengatakan aturan baru AI yang diusulkan akan bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran seputar ChatGPT dan teknologi AI.

Baca Juga: IBM Ungkap 3 Tren Teknologi Bisnis di 2023, Banyak Adopsi AI

Hanya dalam 2 bulan peluncuran, kepintaran ChatGPT yang dapat menulis koding, artikel, esai, puisi, pidato, dll menimbulkan banyak kekhawatiran banyak pihak.

Mereka menilai bahwa teknologi AI semacam ChatGPT dapat disalahgunakan untuk plagiarisme, penipuan, penyebaran misinformasi, dll.

Breton mengatakan bahwa resiko yang ditimbulkan oleh ChatGPT dan teknologi AI menegaskan kebutuhan mendesak akan peraturan yang diusulkannya.

Usulan peraturan tersebut menggarisbawahi standar global untuk teknologi.

Laporan Reuters mengatakan bahwa usulan peraturan tersebut saat ini masih dibahas di Brussel, Belgia.

"Seperti yang dipamerkan oleh ChatGPT, solusi AI dapat menawarkan peluang besar bagi bisnis dan warga negara, tetapi juga dapat menimbulkan resiko," ujar Breton sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Inilah mengapa kami membutuhkan kerangka peraturan yang kuat untuk memastikan AI yang dapat dipercaya berdasarkan data berkualitas tinggi," sambungnya.

Breton menginginkan perusahaan OpenAI bekerja sama dengan pengembang teknologi AI lainnya untuk patuh terhadap regulasi yang tengah diusulkan.

Baca Juga: OpenAI Rilis Alat Pendeteksi Teks Buatan Chatbot AI, Termasuk ChatGPT

Microsoft dan OpenAI masih belum memberikan tanggapan terkait usulan aturan penggunaan teknologi AI di Uni Eropa.

Meski begitu, OpenAI mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk menghasilkan teknologi AI yang "bermanfaat bagi seluruh umat manusia" dengan membangun teknologi AI yang aman dan bermanfaat.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto