IBM Ungkap 3 Tren Teknologi Bisnis di 2023, Banyak Adopsi AI

Jumat, 03 Februari 2023 | 17:30

Logo IBM

Nextren.com -Masa pandemi COVID-19 secara tidak langsung mempercepat transformasi digital di lingkungan bisnis.

Pasca pandemi, pelaku bisnis harus merancang berbagai strategi dengan memperhatkankesigapan, ketahanan, kecepatan dan pengendalian biaya dari perusahaan dengan memilih teknologi digital yang tepat.

Menurut WEF Report Insight pada bulan Juni 2020 terkait pertumbuhan yang terjadi di Asia Tenggara, kehadiran perusahaan-perusahaan decacorn teknologi dalam negeri di Asia Tenggara dengan nilai masing-masing hingga lebih dari US$10 miliar.

President Director, IBM Indonesia, Roy Kosasihmengatakan bahwa adopsi teknologi di 2023 harus semakin efisien agar berdampak positif bagi pelaku bisnis.

“Di tahun 2023 ini kita bukan lagi baru memasuki era pemakaian teknologi digital dalam dunia bisnis. Namun, bagaimana teknologi itu harus diterapkan untuk mencapai manfaat yang semaksimal mungkin bagi perusahaan." ujarnya.

"Pelaku bisnis di tahun ini harus berpikir lebih menyeluruh agar selain menunjang performa, perusahaan juga berjalan dengan tujuan yang memiliki dampak positif. Pada tahun ini juga, bisnis akan menghadapi beberapa tren teknologi digital yang muncul," sambungnya.

Baca Juga: Studi IBM Ungkap Wilayah Asia Terima Serangan Siber Terbanyak di 2021

Lebih lanjut, IBM Indonesia juga membagikan tren teknologi bisnis yang diyakini mampu menunjang performa perusahaan. Berikut daftarnya.

1. Otomatisasi Menyeluruh

Pemberlakuan otomatisasi secara menyeluruh pada bisnis penting karena masih banyak investasi pada teknologi yang tidak membuahkan hasil disebabkan eksekusi yang dilakukan tidak terintegrasi.

Menurut Technology Leader, IBM Indonesia, Cin Cin Go, “tercatat bahwa organisasi perlu beralih dari RPA dan otomatisasi berbasis aturan untuk menanamkan kecerdasan di berbagai proses dan tingkat penugasan," ujarnya.

"IBM percaya, organisasi perlu memulai dengan proses bisnis dan membayangkan kembali bagaimana proses tersebut dapat diterapkan secara optimal dengan mempertimbangkan teknologi yang tersedia," sambungnya.

IBM
IBM

Konferensi Pers IBM untuk teknologi bisnis 2023

Baca Juga: IBM Mengaku Tidak Mau Lagi Kembangkan Teknologi Pengenalan Wajah

2. Keamanan Siber yang Terhubung

Pola kerja dari rumah dan hybrid pasca pandemi membuat keamanan data dan informasi pekerja rentan terhadap cybercrime.

Banyak perusahaan pelayanan kesehatan yang pada akhirnya menerapkan sistem untuk memastikan bahwa mereka benar-benar dapat memeriksa dan mengotentikasi produk.

Tantangan dengan pendekatan ini adalah terbatasnya jumlah pekerja analis keamanan untuk mengelola dan memelihara semua karena kurangnya analis keamanan dan terampil.

Sistem deteksi ancaman menyebabkan kelelahan peringatan dan jadi hanya dapat memilah sebagian kecil dari peringatan.

Untuk itu, pendidikan keamanan siber untuk karyawan di seluruh organisasi sangatlah penting.

IBM meyakinkan bahwa satu-satunya cara organisasi atau perusahaan dapat mengikuti peningkatan jumlah insiden keamanan siber adalah melalui penggunaan AI atau otomatisasi.

Strategi keamanan tanpa kepercayaan dapat membantu organisasi meningkatkan ketahanan dunia maya dan mengelola risiko lingkungan bisnis yang terputus.

Baca Juga: Bos IBM Ungkap Chipset 2nm Bangkitkan Tren Peduli Lingkungan

3. Punya Fondasi Data Akurat

Menurut IBM, perusahaan membutuhkan fondasi data yang baik, akurat, arsitektur yang tepat, dan susunan data.

Ada pula sebanyak 60% perusahaan yang tidak tahu seberapa besar biayadata buruk bagi bisnis mereka karena mereka tidak memperhitungkannya sejak dini.

Studi besar lainnya juga telah menemukan dampak moneter yang muncul karena data yang buruk.

Oleh karena itu, bisnis dapat rusak dan menjadi lebih rumit jika dikombinasikan dengan pengadopsian teknologi AI.

Integrasi dan alur kerja di seluruh perusahaan menjadi penting dalam hal aliran data saat dalam skala besar.

(*)

Editor : Wahyu Subyanto