Nextren.com - Artificial Intelligence (AI) saat ini sudah menjadi teknologi yang tak terpisahkan dari hidup manusia modern.
Hal ini diperkuat dengan munculnya chatbot seperti ChatGPT yang menggemparkan karena kemampuanya meniru gaya bahasa yang natural layaknya manusia.
Namunnampaknya dalam waktu dekat, teknologi buatan OpenAI ini akan mendapatkan saingan dari Baidu.
Ya, perusahaan teknologi asal China ini dikabarkan akan merilis sebuah layana chatbot dengan kecerdasan buatan berteknologi canggih pada bulan Maret.
Sebagai perusahaan yang besar karena mesin pencariannya, barang tentu bukan hal sulit untuk Baidu merealisasikan hal ini.
Melansir dari Gizmochina, layana baru ini akan tersedia sebagai aplikasi mandiri, dan juga akan diintegrasikan ke dalam mesin pencarinya. (30/1/2023)
Baca Juga: Cegah Mahasiswa Gunakan ChatGPT, Universitas Standford Rilis DetectGPT
Uniknya, teknologi yang akan dihadirkan perusahaan ini akan fokus di interasi sosial antar penggunanya.
Perusahaan juga ingin membuat teknologi kecerdasan buatan yang dibuatnya dapat membatu pengguna menjadi lebih mudah dalam mencari pencarian.
Hal ini tentu berbeda dengan fokus dari ChatGPT yang digunakan untuk mengerjakan tugas manusia seperti menulis dan coding.
Hal ini tentunya akan menjadikan perusahaan semakin bersaing karena memang saat ini permintan akan teknologi seperti ini sedang banyak diminati.
Hal itu jugalah yang membuat situs buatan OpenAI ini memiliki terlalu banyak beban kerja (overwork).
Sehingga membuatnya sering mengalami eror dan tidak dapat digunakan di waktu yang tidak menentu.
Karena itu, kehadiran Baidu dalam ranah layanan berbasis AI memang akan sangat diperlukan dan disambut baik banyak orang.
Namun, perusahaan masih belum sama sekali mengumumkan dengan skema apa teknologi ini akan diterapkan.
Meski begitu, sepak terjang perusahaan di bidang ini memang tidak dapat diremehkan begitu saja.
Kecerdasan buatan sudah menajadi bagian dari bagidu cukup lama dan diterapkan di berbagai teknologinya.
Diantaranya adalah layanan cloud, pembuatan chip, dan kemudi otonom pada mobil listrik.
Baca Juga: Google AI Bakal Bisa Ubah Teks Jadi Lagu, Gimana Nasib Musisi?
Bahkan, baru-baru ini perusahaan telahmemperkenalkan tiga aplikasi "kreator" bebasis AI yang dirancang untuk menggantikan penulis skenario, ilustrator, editor, dan animator.
Namun, ChatGPT nampaknya masih belum akan terlupakan sebagai chatbot paling populer dalam waktu dekat ini.
Hal ini dikarenakan OpenAI baru saja mendapat dukungan dana besar dari Microsoft untuk riset dan pengembangan AI.
Hal ini juga akan dimanfaatkan Microsoft untuk mengembangkan mesin pencarinya, sama dengan yang tengah dilakukan Baidu.
Apabila kalian penasaran dengan berita, tip dan trik seputar teknologi lainnya, pantau terus website Nextren ya!
(*)